Network
CerdikIndonesia – Perintah penurunan baliho dengan gambar wajah Pemimpin dan Pendiri Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, oleh Pangdam Jaya memicu reaksi banyak pihak.
Sejumlah spanduk liar dicopot paksa oleh Prajurit Kodim 0503 JB didampingi personel Polres Metro Jakarta Batay di wilayah Slipi, Kebon Jeruk, Rawa Belong, Tomang, dan Petamburan
Dilansir dari ANTARA, ketegangan sempat terjadi dalam aksi penertiban baliho liar berposter Rizieq di markas FPI, Gang Petamburan III, Jakarta Pusat.
Baca Juga: PROHEALTH Pertamina, Rekor MURI untuk Pemeriksaan Kesehatan Otomatis Pertama di Indonesia
Alasan pencopotan paksa baliho besar yang menampilkan wajah pimpinan utama Front Pembela Islam adalah karena baliho tersebut tak berizin dan melanggar peraturan daerah DKI Jakarta.
Disebutkan pula oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman bahwa baliho bergambar Rizieq Shihab liar tersebut sudah beberapa kali dicopot dan ditertibkan oleh Satpol PP, tetapi pihak FPI terus memasangnya kembali.
“Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Ini negara hukum, harus taat hukum Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar. Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam”, kata Dudung.
Baca Juga: Hari Anak Sedunia 2020, Kontribusi Anak-anak dalam Ilustrasi Dunia Usai Pandemi COVID-19
Ucapan tegas Dudung mengundang banyak respon di media sosial. Perkataannya yang menyarankan “Kalau perlu FPI bubarkan saja” menjadi topik trending Twitter malam ini.
“Awesome! Salute to Bp. Dudung Abdurachman-Pangdam Jaya”, cuit akun Twitter @ar_budz yang mendapatkan 383 likes, 42 komentar, dan 91 Re-Tweet.
“Setuju Panglima. Kita dukung…Gas pol. #NKRIhargamati #BubarkanFPI”, cuitan apresiasi dari akun @nila_mrt.
“Mantap, Ultimatum Pangdam Jaya terkait FPI!!”, cuitan apresiasi lain dari aku twitter @SahabatSaber.
Baca Juga: Ngeri! Massa FPI Berani Lawan TNI-POLRI, Saat Aparat akan Mencopot Spanduk dan Baliho Rizieq Shihab
Selain respon apresiasi atas keberanian dan ketegasan Pangdam Jaya Dudung Abdurachman yang mengedepankan kesatuan NKRI, respon bernada kritik dan sarkastik pun membanjiri linimasa Twitter.
“As much as I put my highest respect on you sir, that is not your domain”, cuitan @Kucing Nanase yang artinya “Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Bapak, tetapi itu bukanlah wewenang Anda”.
“Luar biasa Pangdam Jaya. Sekelas FPI cuman Ormas pengajian dan relawan bencana, yang gak punya senjata apapun mau dilawan, hadeuh…”, cuitan @Bagindo_Kopi.
“TNI alih pungsi”, cuitan singkat @hsbmargana.
“Sepertinya akan terjadi pelanggaran HAM kelas berat dalam beberapa bulan ke depan”, cuitan prediksi @DengungHalus. ***
