Dinilai Banyak Mudaratnya, Ketua PBNU Minta Pilkada Serentak Ditinjau Kembali

- 26 September 2020, 13:08 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.*
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.* /Dok. Pikiran Rakyat./

CerdikIndonesia - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan kembali, Pilkada serentak 2020 yang dilakukan pada masa pandemic sekarang ini lebih banyak membawa kerugian atau mudharatnya dibandingkan dengan manfaatnya sehingga perlu untuk dipertimbangkan lagi.

"Pilkada langsung (harus-red) ditinjau kembali karena banyak mudaratnya daripada manfaatnya," tegas Kiai Said saat membuka Konferensi Besar NU yang disiarkan oleh akun YouTube 164 Channel - Nahdatul Ulama, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga: Lirik Lagu Kesempurnaan Cinta dari Rizky Febian

Dilansir RRI, Said Aqil Siradj juga mengatakan, menurut Undang-Undang 45 dan berdasarkan perintah agama, keselamatan jiwa masyarakat lebih utama dari agenda politik apapun.

“Politik bisa ditunda, tapi keselamatan nyawa tidak bisa ditunda,” kata Said Aqil Siradj.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Kota Bandung yang Baru Merayakan Hari Jadi ke-210 Tahun

Said Aqil Siradj menekankan, bahwa desakan mengenai penundaan pesta rakyat lima tahunan itu bukan upaya NU untuk menghambat demokrasi di negeri ini, dan dia juga mengangajak agar semua pihak lebih mengutamakan kemanusaan dibanding kepentingan politik.

Editor: Shela Kusumaningtyas

Sumber: RRI


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x