Tingkat Keterisian Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Jabar Capai 44,33 Persen

- 12 September 2020, 19:23 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil dalam rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (9/9/20)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil dalam rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (9/9/20) /Pipin/Humas Jabar/

CERDIKINDONESIA_ Ketersediaan ruang perawatan dan isolasi pasien positif COVID-19 rumah sakit rujukan di Jawa Barat (Jabar) masih aman. Hingga 11 September 2020, tingkat keterisian rumah sakit rujukan sekitar 44,33 persen. Angka tersebut masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan tingkat keterisian rumah sakit harus di bawah 60 persen.

Ketua Divisi Manajemen Fasyankes Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar (selanjutnya ditulis Gugus Tugas Jabar) Marion Siagian melaporkan, jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 se-Jabar mencapai 4.094.

 

Baca Juga: 2021, Jabar Fokus pada Percepatan Pemulihan Dampak Pandemi COVID-19

 

"Sesuai SK (Surat Keputusan) Gubernur Jabar, kami memiliki 105 rumah sakit rujukan. Ditambah dengan rumah sakit rujukan SK bupati/wali kota. Total yang melayani pasien COVID-19 di Jabar ada 322 rumah sakit," kata Marion dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (11/9/20).

Marion melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan di wilayah Bodebek (Kota Bogor, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, dan Bekasi) serta Kabupaten Karawang tergolong tinggi. Situasi tersebut menjadi perhatian Gugus Tugas Jabar.

Supaya penumpukan pasien COVID-19 tidak terjadi di keenam daerah tersebut, Gugus Tugas Jabar menerapkan rujukan antar kabupaten/kota. Selain itu, Marion mengatakan bahwa pasien positif COVID-19 DKI Jakarta dimungkinkan untuk mendapat perawatan di rumah sakit rujukan Jabar.

"Tadi pagi kami juga sudah video conference dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) DKI Jakarta dan Dinkes Provinsi Banten untuk bagaimana pasien-pasien bisa tertangani dengan cepat, dan tidak ada permasalahan dalam akses ke rumah sakit karena kalau dilihat DKI Jakarta cukup padat untuk keterisian tempat tidur," ucapnya.

Halaman:

Editor: Safutra Rantona


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x