Network
Cerdik Indonesia - Travis Barker membuat impian seorang penggemar muda menjadi kenyataan pada hari Jumat ketika drummer Blink-182 itu membuat kunjungan kejutan ke stand lemonade bocah berusia 9 tahun yang Tuna Netra, Grayson Roberts, dan meninggalkan beberapa kenangan yang tak terlupakan.
Momen spesial itu terjadi di Dream Factory space di Los Angeles dan cuplikannya menjadi viral selama akhir pekan setelah influencer media sosial Charlie Rocket membagikannya di Instagram-nya, dengan mencatat bahwa bisnis di stand Roberts sangat sepi pada awal minggu.
Pada video tersebut, Rocket menunjukkan Barker berjalan ke stand dengan dua pasang stik drum di tangannya dan memperkenalkan diri kepada Roberts. Pengusaha cilik yang fokus pada bisnisnya, bertanya kepada Barker apakah dia ingin secangkir lemonade saat drummer itu menawarkan hal lain.
"Saya bawakan beberapa stik drum dan saya juga bawakan donasi, saya bawakan uang," kata Barker, memasukkan beberapa lembaran uang ke dalam celengan dan menyerahkan stik drum tersebut.
"Saya melihat video Anda bermain drum dan bernyanyi," Barker menambahkan.
Setelah Barker mengatakan bahwa dia ingin minum lemonade, Roberts bertanya apakah mereka bisa bernyanyi dan bermain bersama. "Dengan senang hati," jawab Barker yang tersenyum. "Tidak mungkin!" kata Roberts dengan takjub sambil menunjuk ke tempat di mana kitnya dipasang. "Apakah kamu ingin menyanyi atau bermain drum?" tanya Barker.
Dengan Roberts di mic, Barker dengan cepat mempelajari beat lagu "Street Fight" milik Adam Jensen tahun 2017, sementara orang yang menonton kagum bertepuk tangan, bersorak, dan meneriakkan nama Grayson.
"@travisbarker datang untuk membantu @graysons_view menarik pelanggan di stand lemonade-nya!!!” tulis Rocket. “Lol, Travis Barker orang yang hebat. Terima kasih kepada @katietua @mikeytua @lukismac @sweetyhigh yang telah membantu mewujudkan ini!!!”
Dalam posting sebelumnya, Rocket menggambarkan saat dia mendatangi stand Roberts — yang menjelaskan bahwa dia lahir buta dan bahwa dia bertekad untuk tidak membiarkan hal itu menghalanginya untuk melakukan “semua yang bisa orang lain lakukan” — dan meminta orang-orang untuk bersatu untuk membantu pemuda itu mencapai impiannya untuk bepergian ke seluruh dunia.
