CerdikIndonesia - Video kerusuhan Arema FC Vs Persebaya pada hari Sabtu 1 Oktober 2022 yang berlangsung di Stadiun Kanjuruhan.
Tragedi kerusuhan tersebut membuat 129 orang lebih meninggal dunia dan luka-luka.
Pasalnya karena Arema FC kalah, sporter tersebut menyerang dan memasuki lapangan secara brutal.
Baca Juga: UPDATE NEWS! Kurang Lebih 100 Korban Meninggal Dunia Pasca Kerusuhan Pertandingan Arema vs Persebaya
Diakhir artikel terdapat video kerusuhan yang dihimpun oleh tim cerdikindonesia.com.
Adapun video kerusuhan tersebut dicari dari berbagai sumber melalui media sosial.
Sampai pagi ini, tagar PrayForKanjuruhan 17 ribu yang tweet. Video kerusuhan tersebar di Media Sosial.
Baca Juga: MASIH BERLANGSUNG! Live Streaming Liga 1 Arema FC vs Persib, Hasil Skor Babak Pertama 1-0
Tak hanya video yang tersebar, melainkan jenazah-jenazah juga ada.
Berikut ini video kerusuhannya:
#BREAKING #INDONESIA
????INDONESIA :#VIDEO MASSACRE (!) AT KANJURUHAN STADIUM!
127 people died, more than 180 injured, after a riot broke out at a football match between Arema & Persebaya at Kanjuruhan Stadium in Malang.#BreakingNews #UltimaHora #Kanjuruhan #Malang #Masacre pic.twitter.com/TVJjgTB4pW— loveworld (@LoveWorld_Peopl) October 1, 2022
Berikut ini video jenazah korban di Stadiun Kanjuruhan:
3 keponakan saya seusia smp dan sma meninggal akibat insiden di kanjuruhan semalam
Siapapun kalian yang menembakkan gas air mata semalam, kalian adalah pembunuh! pic.twitter.com/M4YKBVHSHb— iq (@bbbbaall) October 2, 2022
Menurut Khofidah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur menjelaskan jumlah korban jiwa akibat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bertambah menjadi 129 orang.
Orang nomor satu di Jawa Timur itu langsung mendatangi Polres Malang.
"Semua jenazah korban saat ini dievakuasi di beberapa rumah sakit di Kepanjen dan Kota Malang," sebut Khofifah.
Disampaikan bahwa ada 129 korban jiwa yang meninggal dunia. 18 korban meninggal meninggal sudah diketahui nama serta identitas lengkapnya.
Kini, korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Pasalnya, untuk korban yang belum diketahui asal usulnya, dikumpulkan di RSSA.
"Menurut Direktur Utama RSSA Saiful Anwar menginformasikan memastikan akan ada kiriman lagi korban jiwa yang belum ditemukan identitasnya," tambahnya.