Network
CerdikIndonesia - Presiden Vladimir Putin secara dramatis meningkatkan ketegangan Timur-Barat dengan memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi pada hari Minggu, sementara pemimpin Ukraina yang diperangi setuju untuk berbicara dengan Moskow ketika pasukan dan tank Putin melaju lebih dalam ke negara itu, mendekat ibukota.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Hari Ini Senin, 28 Februari 2022 : Ada Lapor Pak, Si Unyil, Anak Sekolahan
Mengutip "pernyataan agresif" oleh NATO dan sanksi keuangan yang keras, Putin mengeluarkan arahan untuk meningkatkan kesiapan senjata nuklir Rusia.
Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa invasi ke Ukraina dapat menyebabkan perang nuklir, baik karena desain atau kesalahan.
Pemimpin Rusia "berpotensi memainkan kekuatan yang, jika ada salah perhitungan, dapat membuat segalanya jauh lebih berbahaya," kata seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas operasi militer yang berlangsung cepat.
Arahan Putin datang ketika pasukan Rusia menghadapi perlawanan kuat dari para pembela Ukraina.
Moskow sejauh ini gagal memenangkan kendali penuh atas wilayah udara Ukraina, meskipun ada kemajuan di seluruh negeri.
Para pejabat AS mengatakan mereka yakin invasi itu lebih sulit, dan lebih lambat, daripada yang dibayangkan Kremlin, meskipun itu bisa berubah saat Moskow beradaptasi.
Di tengah ketegangan yang meningkat, negara-negara Barat mengatakan mereka akan memperketat sanksi dan membeli serta mengirimkan senjata ke Ukraina, termasuk rudal Stinger untuk menembak jatuh helikopter dan pesawat lainnya.
