Network
CerdikIndonesia - Putin memilih untuk mengirim bantuan militer ke wilayah Ukraina yang dikuasai pemberontak, menegaskan peringatan yang sebelumnya diberikan oleh Barat dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Genting! Sedikitnya Lima Ledakan Terdengar di Kota Donetsk Ukraina yang Dikuasai Separatis
Peringan yang diberikan sebelumnya oleh Amerika Serikat dan para pemimpin barat ternyata benar ketika Presiden Rusia Vladimir Putin Kamis pagi mengumumkan operasi militer di Ukraina.
Putin juga memperingatkan dunia barat perihal konsekuensi campur tangan dan mengatakan setiap campur tangan yang mereka lakukan akan diberikan konsekuensi yang ebelum pernah mereka alami sebelumnya.
"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi Rusia. Dia juga mengatkana kepada anggota tentara Ukraina untuk meletakkan senjata mereka jika mereka ingin meninggalkan zona pertempuran tanpa cedera.
Putin juga mengatakan bahwa keputusan untuk mengirim militer datang setlah Republik Donetsk dan Luhansk meminta bantuan militer untuk menangkis apa yang disebut agresi Rusia.
Baca Juga: Krisis Rusia-Ukraina: Rusia Bisa Memulai 'Perang Besar' di Eropa, Kata Ukraina
"Keadaan membuat kami mengambil tindakan tegas dan segera. Republik rakyat Donbas meminta bantuan Rusia. Dalm hal ini, sesuai dengan Pasal 51, Bagian 7 Piagam PBB, dengan sanksi Dewan Federasi dan sesuai dengan perjanjian persahabatan dan bantuan timbal balik dengan DPR dan LPR, yang diratifikasi oleh Majelis Federal, saya telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus," pungkas Putin.
Putin telah lebih lanjut menambahkan bahwa Amerika Serikat adalah kerajaan kebohongan.
"Anda tidak dapat setuju bahwa kekuatan dan kesiapan untuk bertarung adalah inti dari kemerdekaan dan kedaulatan, mereka adalah fondasi untuk membangun masa depan kita," kata Putin.
