Rekrut Koruptor Jadi Penyuluh Anti Korupsi, Febri Diansyah: Tanggung, Jadikan Pimpinan KPK Sekalian

- 24 Agustus 2021, 08:09 WIB
Febri Diansyah ceritakan temannya yang malu bekerja di KPK.
Febri Diansyah ceritakan temannya yang malu bekerja di KPK. /Kolase/Antara/Twitter@febridiansyah.

CerdikIndonesia - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana menggandeng narapinada kasus korupsi dalam program penyuluhan anti korupsi. Rencana tersebut tentu saja langsung menuai pro dan kontra.

Salah satu kritik disampaikan mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah. Ia menyampaikan kritiknya dalam akun Twitter pribadinya.

Dalam postingan pertamanya, Febri terlihat kesal. Ia memosting berita soal rencana perekrutan tersebut hanya dengan dua kata.

"Ah sudahlah," ujar Febri.

Baca Juga: 5 Fakta Dokter Gunawan, Orang yang Selamatkan Deddy Corbuzier dari Kematian Akibat Covid-19

Baca Juga: Profil Abdul Gafur, Staf Sri Mulyani yang Pidatonya Menggemparkan Boston University

Kemudian di postingan kedua, Febri menyindir keras para pimpinan lembaga antirasuah tersebut. Ia mengatakan, KPK perlu membuat terobosan lebih berani.

Yakni menjadikan para koruptor sebagai pimpinan KPK. Sebab tanggung jika hanya menjadikan eks napi koruptor sebagai penyuluh anti korupsi.

Bila itu terjadi, kira-kira siapa koruptor yang cocok menjadi pimpinan KPK? Febri pun mengajak followenya untuk menentukan kandidatnya.

"Ke depan perlu terobosan lebih berani. Bukan hanya menjadikan eks napi koruptor sebagai penyuluh antikorupsi, tapi menjadikan mereka Pimpinan KPK. Siapa kandidatmu?" tutur Febri.

Baca Juga: Hasil Tes DNA Reyna Keluar, AL LAGSUNG POLISIKAN NINO! Sinopsis Ikatan Cinta 24 Agustus 2021

Postingan itu dikomentari banyak orang, seperti:

"Suryadharma Ali, Luthfi Hasan Issaq, Zumi Zola, Andi Marallangeng, Anas Urbaningrum?" tulis @anti***

"Edy tamsil
Syamsul Nursalim
Samadikun Hartono
Sujono Timan
David Nusa Wijaya," tulis @kar***


Berita sebelumnya, Deputi Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan, KPK berencana menggandeng koruptor dalam penyuluhan korupsi.

Ilustrasi KPK.
Ilustrasi KPK.

Untuk itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke sejumlah penjara.

Rupanya, KPK telah menyeleksi napi koruptor di Lapas Sukamiskin dan Tangerang. Mereka memilih napi korupsi yang bisa diajak bekerja sama dalam penyuluhan anti korupsi.

Lalu apa alasan KPK? Wawan menjelaskan, agar para koruptor ini bisa menyampaikan testimoni. Testimoni koruptor bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat umum agar tidak melakukan korupsi.

"Jadi edukasi bagi semua pihak untuk memetik pelajaran dari perjalanan mereka. Bagaimana perihnya pada saat mulai disebut sebagai tersangka," pungkasnya.***

 

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah