Apa itu Ritual Mandi Telanjang Bersama Sekte Hakekok yang Heboh di Jakarta dan Pandeglang

- 14 Maret 2021, 07:07 WIB
Aliran Hakekok Balakasuta di Pandeglang.
Aliran Hakekok Balakasuta di Pandeglang. /ARAHKATA/dok. Kemenag

 

CERDIKINDONESIA -  Sebanyak 16 pria dan wanita, dengan perincian delapan pria, lima wanita, dan tiga anak-anak, diamankan polisi.

 

Penyebab mereka diamankan karena melakukan kegiatan mandi bersama tanpa busana, pada Kamis (11 Maret 2021) lalu.

 

Ternyata, usut punya usut, mereka bukan sembarangan diamankan, tapi kegiatan 'nyeleneh' mereka itu faktanya adalah sebagai bagian dari ritual suci sekte sesat Hakekok, dimana prosesi telanjang bulat itu berlangsung di penampungan air PT GAL yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten.

 

Baca Juga: HEBOH! Via Vallen Berkaos Klub Ini Masuk di Postingan Instagram Manchester United, Loh Ada Apa?

 

Baca Juga: Lirik Lagu Kasih Dengarkanlah Aku dari Via Vallen feat Dyrga Dadali

 

Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana mengatakan, dari pemeriksaan sementara, warga yang diamankan menyebut ritual tersebut baru sekali dilakukan.

 

Kepada polisi, belasan warga itu mengatakan ritual yang mereka lakukan merupakan ajaran yang disebut Hakekok.

 

Tujuan mandi bersama telanjang bulat adalah untuk membersihkan diri dari segala dosa dan menjadi lebih baik.

Kemenag menerjunkan penyuluh agam Islam usai adanya ritual bugil yang dilakukan penganut Hakekok Balakasuta di Banten.*
Kemenag menerjunkan penyuluh agam Islam usai adanya ritual bugil yang dilakukan penganut Hakekok Balakasuta di Banten.* /Kementerian Agama Republik Indonesia

Aliran Hakekok dibawa oleh warga berinisial A yang mengaku murid seorang pemimpin ajaran Hakekok dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat pemimpin aliran kepercayaan berinisial A (52), mengajak anggotanya untuk mandi secara bersama-sama tanpa mengenakan busana, pada Kamis (11 Maret 2021).

 

Ritual mandi bersama tanpa busana tersebut diikuti sebanyak 16 orang, terdiri dari 5 orang perempuan, 8 laki-laki, dan 3 orang anak-anak.

 

Disebut-sebut, ritual yang mereka jalani merupakan turunan kepercayaan Islam Hakekok, yang sempat menghebohkan Pandeglang pada tahun 2009 silam. 

 

Munculnya kasus ini, diduga aliran yang pernah dinyatakan sesat itu bangkit lagi.

 

Kasat Intelkam Polres Pandeglang, AKP Sely Eldiansyah membenarkan penangkapan tersebut. 

 

Menurutnya, saat ini petugas langsung melakukan penanganan.

 

“Kami dari kepolisian langsung melakukan evakuasi anggota aliran yang diduga sesat ke Polsek Cigeulis guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kemudian semua penganut aliran tersebut akan di amankan ke Polres Pandeglang,” ujarnya dalam keterangan, Kamis (11 Maret 2021).

Baca Juga: Sederet Film yang Dibintangi Siti Fauziah, Pemeran Bu Tejo di Film Tilik

Wakapolres Pandeglang, Kompol Riki Crisma Wardana mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus dugaan aliran baru tersebut.

 

“Kegiatan yang kami amankan hari ini, sementara masih dalam penyelidikan Satreskrim kemudian berkoordinasi dengan bakortakem yang diketuai oleh Bapak Kajari Kabupaten Pandeglang, untuk memutuskan aliran ini termasuk aliran sesat atau bukan,” katanya.

 

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, mulai dari Kejaksaan dan Para ulama dari MUI Kabupaten Pandeglang untuk menetapkan status aliran tersebut.

 

Baca Juga: Film Tilik Ditonton Jutaan Orang, Pemeran Bu Tejo Diserang Netizen

“Untuk sementara ini 16 orang sudah diamankan dan diperiksa, karena memang tadi baru datang juga. Untuk informasi lebih lanjut akan kamu kasih tahu kepada semuanya. Kami masih dalami dan akan berkoordinasi dengan MUI dan Bakorpakem, apakah aliran ini aliran sesat atau bukan,” sambungnya.

 

Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi meminta agar meminta masyarakar untuk tidak memberikan pesan berantai, karena justru akan menimbulkan situasi yang kurang kondusif.

 

“Saran saya supaya mempublish kebenaran berita, dan berikutnya memberikan edukasi dan mengajak semua pihak berperan dan ikut peduli agar tetap kondusif," ucapnya.

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah