Berkenaan dengan Pilkada, Ariza menambahkan informasinya kalau Gerindra akan mengikuti ketentuan dan aturan yang dibuat pemerintah pusat bersama DPR RI.
"Namun untuk membicarakan sosok yang diusung terlalu prematur ya. Kita masih menunggu, jika sudah pasti undang-undangnya memang 2022 ya baru kita bicara. Itu pun masih lama. Kalau Undang-undangnya tahun 2024, nanti kita bicara, itu pun lebih lama lagi. Jadi pada saatnya ya kita harus proporsional. Jangan ditarik-tarik ke depan, belum waktunya," katanya.
Dia melanjutkan, semua itu agar situasi di masyarakat kondusif, sehingga lebih baik menghindari pembicaraan yang berkaitan dengan politik, terlebih tentang Pilkada atau Pilpres.
"Kita sekarang bagaimana bersama memastikan seluruh jajaran kita di pemerintah, di partai politik, DPRD, seluruhnya elemen masyarakat bahkan masyarakat terkecil, bagaimana kita berupaya mencegah dan mengendalikan Covid-19." ucapnya.***