Kerap Berubah dengan Pernyataan Moeldoko, Demokrat: Beliau Tidak Bisa Sembunyikan Kegelisahan

- 4 Februari 2021, 12:00 WIB
KSP Moeldoko membantah tudingan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat di bawah Agus Harimurti Yudhyono (AHY) demi kepentingannya sebagai calon presiden pada pemilihan umum tahun 2024 mendatang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
KSP Moeldoko membantah tudingan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat di bawah Agus Harimurti Yudhyono (AHY) demi kepentingannya sebagai calon presiden pada pemilihan umum tahun 2024 mendatang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

CerdikIndonesia- Bantahan terkait upaya 'kudeta' kepemimpinan Partai Demokrat terus disampaikan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Namun, penyangkalan ini disampaikan Moeldoko melalui pernyataan yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, dalam jumpa pers pada 1 Februari 2021, Moeldoko mengakui bertemu dengan sejumlah kader Demokrat di rumahnya untuk mendengarkan curhat.

 

Baca Juga: Sekretaris Umum Muhammadiyah Minta Polisi Tindak Tegas Abu Janda

 

Tetapi, pada jumpa pers 3 Februari, Moeldoko mengakui pergi ke hotel untuk menemui kader Demokrat.

"Artinya, ada upaya untuk menyisihkan waktu dan energi di antara kesibukan sebagai Kepala Kantor Staf Presiden untuk menemui kader-kader Partai Demokrat, yang berada di luar lingkup tanggungjawabnya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangannya yang diterima Redaksi. Kamis 4 Februari.

 

Baca Juga: Susi Geram Diisukan Jadi Cawapres Anies dengan Singkatan ASU

 

Menurut Zaky, para kader Demokrat yang ditemui Moeldoko di sebuah hotel di kawasan Kuningan itu dibujuk untuk datang dengan janji akan mendapat alokasi dana tanggap bencana alam di daerah masing-masing.

Para kader Demokrat pun datang dengan prasangka baik, untuk menghormati undangan. Tetapi malah diajak bicara soal KLB dan pencapresan 2024.

"Mereka tidak curhat," tegas Zaky.

"Inilah yang membuat mereka kemudian melaporkan pertemuan ini pada DPP. Mereka kader-kader yang setia pada hasil Kongres V Partai Demokrat tahun 2020," imbuh dia.

Lanjut Zaky, gestur mantan Panglima TNI itu juga tampak grogi dan canggung saat membantah upaya 'kudeta' kepemimpinan partai Demokrat.***

Editor: Kurniawan Rio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah