CerdikIndonesia- Natalius Pigai, seorang mantan Komisioner Komnas HAM pernah menjadi sasaran ungkapan rasis beberapa hari lalu.
Ungkapan tersebut diucapkan oleh Ambroncius Nababan, Ketua Relawan Pro Jokowi-Amin (Projamin) yang dilaporkan dan ditetapkan tersangka oleh pihak berwajib.
Tak lama dari situ, beredar pula cuitan yang ditulis Natalius Pigai yang dituduh bersifat rasis saat menyinggung Presiden Joko Widodo.
Ia menyindir kinerja Presiden yang kembali memimpin pemerihanan Indonesia priode kedua.
Natalius Pigai mengatakan orang Jawa tidak mungkin minta maaf. Seperti yang dilansir dari Pikiran Rakyat, pada artikel 'Dituding Rasis dan Hina Suku Jawa Gegara Unggahan soal Jokowi dan Babu, Natalius Pigai: Mana Menghinanya?".
“Sebagai orang Jawa tidak mungkin minta maaf. Kata maaf yang dari Wapres bisa saja dari Jokowi. Ini jadi dasar Jokowi-Mar'uf nyatakan tidak mampu jalankan amanat Konstitusi,” tulis Pigai dalam cuitannya pada 22 Mei 2020 lalu.
Natalius Pigai mengatakan kemampuan Jokowi dalam memimpin negara harus dipertanyakan oleh MPR pada Presiden Indonesia ini.
Baca Juga: Sinopsis Sisyphus : The Myth, Tayang 17 Februari 2021 : Senjata Park Shin Hye Undang Perhatian
“MPR mesti bertanya ke Jokowi apa masih mampu memimpin Indonesia demi kepentingan Bangsa dan Negara,” katanya.
Pernyataan tersebut diuangkapkan setelah merespon permintaan maaf yang disampaikan oleh pemerintah melalui Wakil Presiden Mar'uf Amin, lantaran kesulitan dalam menghadapi pandemi corona.
Selain mengatakan orang Jawa tidak mungin minta maaf, Pigai juga mengatakan Indonesia dimonopoli oleh suku Jawa.
Menurutnya, Indonesia tidak pernah dipimpin oleh seorang presiden dari luar Pulau Jawa. Ia juga mengaitkan dengan babu.
Baca Juga: CEK FAKTA! Dikabarkan Jawa Barat Bakal Gempa Besar Karena Sesar LEMBANG, Berikut Penjelasan BMKG
“Presiden satu daerah, satu pulau, wakil presiden satu pulau, terus sekarang yang berasal dari luar pulau itu apa? Babu gitu? Sampai kapan mau jadi babu?” ujar Natalius Pigai.
Natalius Pigai kemudian dituduh menghina suku Jawa setelah pernyataannya itu menuai pro dan kontra.
Namun baginya, ia hanya mengeritik kegagalan sistem politik Indonesia dan tidak merasa menghina suku Jawa.
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti Minta Netizen Unfollow Abu Janda
Pigai mengaku mempertanyakan status rakyat Indonesia yang berasal dari luar pulau Jawa dan mengaitkannya dengan istilah babu, bukan berarti ia menghina pihak tertentu.
Sy kritik kegagalan sistem politik & dampaknya & perubahan UU Pemilu yg Pancasila & Bhineka. Yg like video 590 org & dislike cuma 28 org. Ko Sy dibilang hina Jawa?. Itu kritik bkn hina. Mis: by design hy 1 suku pimpin 74 thn. Sy dgn tanya apa org luar Jw itu babu? mana hinanya? pic.twitter.com/FJ7wyxZWZn— NataliusPigai (@NataliusPigai2) January 28, 2021
***