Petani Kopi Gayo Rugi, Harga Jual Turun Selama Pandemi

- 12 Januari 2021, 21:38 WIB
kebun kopi
kebun kopi /

Baca Juga: Presiden Jokowi Jadi Orang Indonesia Pertama Yang Disuntik Vaksin, Ini Jadwalnya

Oleh Karena itu, sebaiknya petani kopi beralih saja ke komoditas yang lain. Petani harus realistis melihat kondisi pandemi ini. Belum ada jaminan harga kopi akan normal kembali dalam beberapa tahun ini. Kalaupun masih dipertahankan, pengeluaraan akan lebih banyak di pemupukan, dan perawatan ” terangnya.

Jika para petani kopi Gayo sejahtera dengan lahannyan, petani akan cenderung mempertahankan. Sebaliknya, jika tak terjamin, petani akan mencari nilai ekonomi lebih baik,” sikap ini yang harus dipiih petani sebutnya.

Lanjutnya, semua pilihan ada di petani kopi Gayo untuk menentukan sikap di masa sulit ini. Petani kopi Gayo harus membuka mata dan beradaptasi pada tanaman lain yang potensi pasarnya bagus untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Juga: HARUN Yahya Pendakwah yang Diduga Punya Budak Seks Divonis 1075 Tahun, ini Deretan Kejahatannya

Untuk diketahui bersama, jumlah masyarakat petani yang terlibat dalam usaha Kopi Gayo di tiga kabupaten, yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues mencapai 78.624 KK, dengan luas lahan 101.473 Ha. Total produksi kopi Arabika Gayo mencapai 61.761 ton per tahun, dengan rata-rata produktivitas 773 ton/hektar.

Berdasarkan data jumlah produksi kopi dari dua wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah adalah 66,249,275 ton/tahun.

Dengan asumsi produksi perbulannya sebanyak 5.520,77 ton.

Saat ini yang sudah terealisasi berdasarkan estimasi di dinas perdagangan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah selama kurun waktu Januari sampai dengan April 2020 adalah 22,083 ton.

Baca Juga: Tanah Longsor Terjadi 2 Kali Di Sumedang, Ridwan Kamil Tinjau Lokasi

Halaman:

Editor: Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x