NGERI! Walau BPOM Keluarkan Izin Vaksin Covid-19 Sinovac, Tapi Ada Afek Sampingnya, Kok Bisa?

- 11 Januari 2021, 18:21 WIB
Ilustrasi Vaksin Corona (Covid-19).
Ilustrasi Vaksin Corona (Covid-19). /Alexandra_Koch/Pixabay

“Efek samping dengan derajat berat seperti sakit kepala, diare, dan gangguan kulit hanya terjadi sekitar 0.1- 1 persen. Efek samping tersebut tidak berbahaya dan dapat pulih kembali," ujarnya.

Baca Juga: PILU! Tangis Istri Pramugara Sriwijaya Air Tak Terbendung, Suamiku Kamu Pasti Bisa Bertahan...

Adapun untuk aspek khasiat atau efikasi, lanjut Penny, vaksin COVID-19 Sinovac terbukti memiliki kemampuan pembentukan antibodi di dalam tubuh.

Selain itu juga memiliki kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus.

“Selama 14 hari usai penyuntikan, vaksin mampu membentuk antibodi 99.74 persen. Kemudian tiga bulan usai penyuntikan antibodi yang terbentuk masih dalam takaran tinggi yakni 99.23 persen,” ucapnya.

Baca Juga: Temuan Sementara Evakuasi Sriwijaya Air: 10 Kantong Potongan Tubuh, 10 Kantong Puing, 6 Pakaian, dan

BPOM pun telah meninjau langsung bahan baku dan tempat produksi vaksin. Sehingga mereka mengklaim, mutu dari vaksin COVID-19 itu terjamin.

Setelah EUA diberikan pengamatan diteruskan untuk pengamatan efek samping dan efikasi jangka panjang.

Baca Juga: Menhub Pastikan Santunan untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Terpenuhi

Standar yang dipakai BPOM itu tidak lari dari pakem yang sebelumnya telah ditetapkan oleh WHO, Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), hingga Agensi Obat Eropa (EMA).***

Halaman:

Editor: Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x