Tren Kasus Positif Meningkat, Pemerintah Bangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Kota Bogor

- 16 Desember 2020, 11:50 WIB
Gedung Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, tempat perawatan dan karantina pasien COVID-19.
Gedung Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, tempat perawatan dan karantina pasien COVID-19. /(ANTARA/Ariella Annasya/gp/foc)

CERDIKINDONESIA - Pemerintah Kota Bogor menyiapkan pembangunan Rumah Sakit darurat (RSD) untuk perawatan pasien positif COVID-19, guna mengantisipasi lonjakan kasus di Kota Bogor yang trennya terus meningkat.

"Rumah Sakit darurat itu akan dibangun di lahan seluas sekitar 4.000 m2 sampai 5.000 m2 dan dekat dengan rumah sakit," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, usai rapat di Dinas Kesehatan Kota Bogor, Selasa.

Baca Juga: Mobilnya Tabrak 2 Kendaraan, Artis Salshabila Adriani Sempat Kabur dan Kondisinya Ngefly

Baca Juga: Catat! Ini Aturan Baru dari dan ke Bali untuk Tanggal 18 Desember hingga 8 Januari 2020, Wajib Swab!

Menurut Dedie A Rachim, menindaklanjuti instruksi Wali Kota Bogor untuk segera menyiapkan RSD untuk pasien positif COVID-19, Dinas Kesehatan dan Direksi RSUD Kota Bogor melakukan rapat koordinasi teknis di Dinas Kesehatan membahas persiapan pembangunannya.

Ada beberapa agenda yang dibahas. Pertama, membahas lokasi rencana pembangunan RSD. Dedie menjelaskan, semula direncanakan akan memanfaatkan kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta GOR Indoor di Komplek GOR Pajajaran untuk RSD.

Baca Juga: Facebook Luncurkan Collab, Aplikasi Pembuatan Musik Kolaboratif

Namun, dengan berbagai pertimbangan, seperti efisiensi operasional tenaga kesehatan baik dokter, perawat, maupun tenaga pendukung, kebutuhan ruangan perawatan dengan yang memenuhi persyaratan, dan kedekatan rumah sakit, maka muncul beberapa usulan lain.

"Usulan yang menguat, pembangunan RSD semi permanen di lapangan terbuka tapi dekat dengan rumah sakit. Kebutuhan lahan sekitar 4.000 m2 hingga 5.000 m2," katanya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan 2 Tersangka Kerumunan HRS, 40 dari 80-an Pertanyaan Tak Dijawab

Kemudian, muncul dua opsi yang menguat yakni di lapangan sepak bola dekat Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) serta di lapangan soft ball di Komplek GOR Pajajaran.

Menurut Dedie, RSD ini akan dibangun oleh kontraktor yang sudah memiliki pengalaman membangun RSD untuk pasien positif COVID-19, seperti yang telah di bangun di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Baca Juga: Menuju Universitas Riset, Undip Rancang Instrumen Psikologis Peneliti

"RSD ini tidak mandiri, tapi berada di bawah koordinasi Satgas Penanganan COVID-19 serta Dinas Kesehatan," katanya.

Dalam persiapan pembangunan RSD ini, Pemerintah Kota Bogor menyiapkan beberapa pekerjaan sekaligus yakni konsultasi dengan kontraktor yang telah memiliki pengalaman membangun RS Darurat, mengurus perizinan, menyusun rencana anggaran, serta konsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPD) dan Satgas Nasional Penanganan COVID-19.

Baca Juga: Gas! Luhut Instruksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Bawedan Perkatat PSBB, Bersiaplah!

Menurut Dedie, pembangunan RSD ini sudah bisa dilakukan pada bulan Desember ini sehingga pada Februari atau Maret 2021, sudah bisa dioperasionalkan

Editor: Shela Kusumaningtyas

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x