CerdikIndonesia- #SavePapuaForest menjadi viral di media sosial, terutama Twitter pada Jumat, 13 November 2020.
Netizen beramai ramai memperbincangkan kabar terkait pembakaran hutan Papua seluas 57.000 hektar oleh perusahaan Korea Selatan.
Baca Juga: Menggema Tagar #SavePapua dan #SaveHutanPapua, Netizen: K-Popers Saatnya Tunjukkan Diri!
Netizen Twitter mengunggah amarah dan simpati mereka terhadap warga pedalaman Papua yang kehilangan hutan.
Dilansir dari rri.co.id, perusahaan Korea Selatan yakni Korindo Group tersebut sengaja membakar hutan Papua.
Baca Juga: Greenpeace dan Forensic Architecture Ungkap Keterlibatan Korindo Bakar Hutan Papua Sejak 2001
Kasus yang terjadi tepatnya di Boven Digoel da. Merauke tersebut nyari seluas ibu kota Korea Selatan, Seol.
Korindo Group beralasan pembakaran ini dilakukan untuk membuka perkebunan sawit.
Temuan pembakaran hutan Papua ini diperoleh dari riset Forensic Architecture berbasis di Goldsmith University, Inggris dengan Greenpeace.
Baca Juga: Lembaga Riset Ungkap Dugaan Hutan Papua Habis Karena Dibakar Perusahaan Korea, Lihat Data Titik Api
Melalui hasil penelitian Forensic Architecture, pembakaran hutan ini telah dilakukan sejak 2011-2016.
Namun Korindo Group menyakini bahwa pembukaan lahan yang mereka lakukan bukan dengan pembakaran, melainkan dengan alat berat.
Baca Juga: Hutan Papua Diduga Dibakar 57.000 Hektar Untuk Jadi Kebun Sawit, Seluas Kota Seoul Korea Selatan
Korindo Group juga menambahkan jika pembakaran yang terjadi tersebut dikarenakan kemarau panjang.***