WHO Tidak Sarankan Lockdown Untuk Cegah Penyebarah Covid-19, Begini Penjelasannya!

13 Oktober 2020, 12:14 WIB
Ilustrasi lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19. /Pixabay/Queven/

CerdikIndonesia - Lockdown  Bukan Hal Pertama yang Dilakukan Untuk Melawan Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat beberapa negara melakukan lockdown, guna mengurangi penyebaran virus yang datang dari luar. Namun ternyata lockdown dianggap sebagai langkah yang kurang tepat melawan Covid-19.

Seorang pakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. David Nabarro, meminta para pemimpin negara untuk tidak sembarangan menerapkan penguncian wilayah (lockdown) dalam menghadapi pandemi virus corona karena dinilai berdampak negatif terhadap perekonomian.

Menurutnya, lockdown seharusnya menjadi pilihan terakhir untuk menghadapi pandemi jika tidak ada lagi cara lain yang dinilai ampuh.

Baca Juga: SBY Desak Pemerintah Ungkap Dalang di Balik Demo Tolak UU Cipta Kerja

"Kami di WHO tidak menganjurkan lockdown sebagai upaya utama untuk mengendalikan penyebaran virus," kata Nabarro dalam wawancara dengan majalah The Spectator, melansir New York Post, Senin (12/10).

Nabarro juga menjelaskan bahwa penerapan lockdown  sebetulnya memiliki beberapa manfaat, namun pihaknya tetap lebih memilih untuk tidak menerapkannya.

"Lockdown bisa dilakukan guna memberi kita waktu untuk melakukan mengatur kembali organisasi, penguatan kelompok, menyeimbangkan sumber daya dan melindungi para tenaga medis yang kelelahan, tetapi secara garis besar, kami memilih untuk tidak melakukannya," ujar Nabarro.

Menurut Nabarro, pembatasan secara ketat akan membawa dampak buruk terutama terhadap perekonomian dunia.

Baca Juga: Jimin BTS Ulang Tahun ke-25, Ini Kado Spesial dari Billboard

"Lockdown hanya membawa satu dampak yang tidak boleh dikesampingkan, dan hal itu membuat masyarakat miskin semakin melarat," tambahnya.

Nabarro kembali menambahkan, lockdown juga akan berdampak negatif terhadap negara yang menumpukan perekonomian mereka dari sektor pariwisata.

"Coba lihat apa yang terjadi terhadap industri pariwisata di Karibia, atau Pasifik hanya karena orang-orang memilih tidak berlibur," jelasnya.

"Lihat juga apa yang terjadi terhadap petani skala kecil di seluruh dunia. Apa yang terjadi terhadap tingkat kemiskinan. Nampaknya kita malah meningkatkan tingkat kemiskinan dunia tahun depan. Bahkan mungkin kita juga meningkatkan tingkat gizi buruk anak-anak," lanjut Nabarro.

Baca Juga: Lirik Lagu Kekasih Bayangan dari Cakra Khan

Pernyataan Nabarro ini justru berbanding terbalik dengan saran Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mana menyarankan supaya negara-negara tidak terburu-buru melonggarkan pembatasan.

"Hal terakhir yang harus dilakukan negara-negara adalah membuka sekolah dan kegiatan niaga, tetapi malah ditutup lagi karena lonjakan kasus," ujar Tedros.

Tedros juga menyarankan supaya negara-negara semakin gencar melakukan pemeriksaan dan penelusuran kontak, supaya mereka bisa mempunyai pijakan data yang kuat untuk memutuskan kapan akan membuka kembali kegiatan perdagangan dan mengakhiri lockdown di daerahnya.

 

Editor: Shela Kusumaningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler