BMKG Jepang Mengantisipasi Status Siaga Tsunami Usai Erupsi Gunung Semeru, Dua Wilayah Ini Berpotensi Tsunami

6 Desember 2022, 10:47 WIB
Suasana Mencekam Erupsi Semeru Langit Hitam Akibat Erupsi, Warga Mengungsi! /Pikiran Rakyat/

CerdikIndonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jepang menyeruakan status siaga akan ancaman tsunami.

Pasca meletusnya erupsi gunung semeru di kabupaten Lumajang Jawa Timur pada minggu 4 Desember 2022.

Meeluncurnyya gugguran awan panas dari puncak kawah Jonggoring Saloko sejauh 7km ke arah tenggara dan selatan.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Bikin Jepang Waspada Tsunami, Peramal Hard Gumay Bongkar Daerah Yang Kena Bencana

 

Tak hanya memicu munculnya kepulan abu tebal setinggi 1,5km, namun juga nebdatangkan ancaman tsunami bagi sejumlah negara, termasuk Jepang.

Badan cuaca Jepang memperingati bahwa tsunami dapat menerjang dua wilayahnya yakni pulau Miyako dan Yaeyama di Prefaktur selatan Okinawa.

Apabila guguran lava dan guncangan gempa terus terjadi, hal tersebut tentunya menjadi ancaman besar bagi Jepang.

semBaca Juga: ERUPSI! Status Gunung Semeru 'Siaga' atau 'Level III, Warga Sekitar Diminta Menjauh Hingga Jarak 13 Kilometer

 

Mengingat Prefaktur Okinawa merupakan salah satu rumah bagi pangkalan militer Amerika Serikat di Pasifik.

Hingga sejauh ini badan cuaca Jepang belum merilis perkembangan lagi terkait seberapa besar gelombang dan risiko yang diakibatkan dari tsunami  ini.

Namun usai guuung Semeru aktiv mengeluarkan erupsi, pemerintah Jepang mengeluakan peringatan siaga ancaman tsunami bagi para warga di pesisir Okinawa.

Baca Juga: Gus Miftah Ngamuk Melihat Aksi Pria Tendang Sesajen di Gunung Semeru, Gus Miftah: Jangan Merasa Paling Pandai!

 

Jika pusat kekuatan gempa berada di pulau Jawa dengan kekuatan 8,7 skala ricter maka seluruh Selatan Jawa akan berdampak dan berpotensi tsunami.

Sebenarnya untuk antisipasi saja bahwa gunung api tidak dikhawatirkan bisa menimbulkan letusan besar.

Januari 2022 di Hunga Tonga pernah terjadi erupsi yang sangat besar, yang terjadi atas gelombang kejut di Krakatau tahun 1883.

Jepang khawatir terjadi gelombang kejut sehingga mengantisipasi terjadinya ancaman tsunami.

***

 

 

 

Editor: Safutra Rantona

Tags

Terkini

Terpopuler