CERDIK INDONESIA – Dendang berjudul Lagu Rantau ditenarkan oleh Silampukau, band asal Surabaya.
Silampukau dikenal sebagai kelompok musik ber-genre indie folk dengan menonjolkan perpaduan gitar akustik dan klasik.
Instrumen musik tersebut terlihat menonjol pada lagu Silampukau yang berjudul Lagu Rantau.
Dalam lagu Rantau, dua lead Silampukau, Kharis Junandharu dan Eki Tresnowening, menulis lirik yang sangat unik.
Salah satu baitnya dalam Lagu Rantau, berbunyi "Waktu Memang Jahanam, Kota Kelewat Kejam dan Pekerjaan Menyita Harapan"
Selain itu Silampukau kerap mengalunkan musik sendu dengan lirik-lirik kritis pada lagu-lagunya.
Terkait nama Silampukau, jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti yang sarat akan makna.
Silampukau artinya kepodang, atau burung kuning keemasan yang indah dengan memiliki kicauan yang sangat merdu.
Berikut lirik lagu Silampukau – Lagu Rantau, sebagaimana dikutip CerdikIndonesia.com dari Musixmatch.com.
Lirik Lagu Silampukau - Lagu Rantau
Lagu Rantau
Waktu memang jahanam
Kota kelewat kejam
Dan pekerjaan
Menyita harapan
Hari-hari berulang
Diriku kian hilang
Himpitan hutang
Tagihan awal bulan
Oh, demi Tuhan
Atau demi setan
Sumpah aku ingin
Rumah untuk pulang
Tujuh tahun yang lalu (hanya bermodal baju dan seratus ribu)
Impian membawaku (nasib kini ...)
Ke Surabaya
Berharap jadi kaya
Tujuh tahun berlalu (kota menghisapku habis)
Impianku tersapu (duitku makin tipis)
Di Surabaya
Gagal jadi kaya (dompetku kembang-kempis)
Oh, demi Tuhan
Atau demi setan
Sumpah aku ingin
Rumah untuk pulang
Rindu menciptakan
Kampung halaman
Tanpa alasan
Hm-hm-hm ...
Burung pulang ke sarang
Ketam diam di liang
Dan di lautan
Ikan-ikan berenang
Oh, demi Tuhan
Atau demi setan
Sumpah aku ingin
Rumah untuk pulang
Rumah untuk pulang
Uang bawa tualang
Sesak di jalan
Menjauhi pulang
Uang bawa tualang
Sesak di jalan
Menjauhi pulang
Uang bawa tualang
Sesak di jalan
Menjauhi pulang
Demikian terkait lagu Silampukau – Lagu Rantau.***