Film Selesai Dikritik, Netizen Sorot Jawaban Tompi yang Bikin Patah Hati

20 Agustus 2021, 11:47 WIB
Poster film 'Selesai' Trending di Twitter /Instagram/@bioskoponlineid/

CerdikIndonesia - Tompi baru merilis film "Selesai". Selain pujian, Tompi mendapatkan kritik dari netizen.

Salah satu pertanyaan yang diluncurkan netizen adalah apakah dalam proses kreatif pembuatan naskah 'Selesai' melibatkan perempuan atau setidaknya pernah meminta pendapat dari sudut pandang perempuan.

Sebab, sebagian netizen menilai, film 'Selesai' terlalu seksis. Bahkan ada yang bilang, film ini melecehkan perempuan dan menormalisasi perselingkuhan.

Baca Juga: TOMPI Sukses Garap Film Selesai: Peran Anya Geraldine Disorot Netizen, Ganggu Hubungan Gading dan Ariel Tatum

Akibat perdebatan film ini, nama Tompi, Ariel Tatum, dan Selesai pun trending Twitter.

Menanggapi ramainya ucapan penonton, Tompi memberikan jawabannya. Namun jawaban tersebut malah membuat netizen patah hati.

Berikut beberapa komentar netizen terkait film Selesai karya Tompi:

"Pertanyaan: "Kenapa Tompi suka membuat film tentang perempuan tapi nggak pernah melibatkan perempuan?"
Jawaban: "Ya ini kan sesuai kebutuhan. Kalau kami perlu tahu tentang perempuan kami akan tanya perempuan." tulis @toran***

Baca Juga: CAIRKAN SEKARANG! BSU Karyawan dapat Diambil di Lima Bank ini, Berikut Prosedurnya

"Tompi masih kekeuh kalo dia gak butuh sudut pandang perempuan saat pembuatan film Selesai. Baru aja tadi sore ngetwit The Dunning-Kruger Effect ini. Tompi ada di fase mana nih?"

"Tompi coba nonton film Agnes Varda, beliau memberi scene telanjang tapi seksis gak?" tulis @wong***

"dari tompi kita belajar passion saja tidak cukup gaes." tulis @cok***

Film Selesai banjir kritikan netizen, Tompi gak kapok bikin film perselingkuhan. Instagram/@dr_tompi

Kemudian ada netizen yang menuliskan isi percakapan Tompi dengan rekannya, Darto, yang menjadi salah satu pemain di Film Selesai.

"Iseng dengerin Spaces yg lagi ngebahas film “Selesai”-nya Tompi & Darto.
“ga perlu & tidak harus”
“kalo gue bikin film tentang bagaimana rasanya jadi perawan tua, iya gue akan riset dulu..”
“tempe vs. keju”
“gue ga ngerti siyh sexist-nya di mana..”

Baca Juga: Daftar 9 Lagu Daerah yang Ada di Wonderland Indonesia Karya Alffy Rev dan Novia Bachmid

Tompi sendiri di akun Twitternya memberikan beberapa pernyataannya. Seperti:

"Film itu harus berpihak? Benarkah HARUS bgitu? Gimana kalo FILM ITU HARUS BS MERANSANG ORANG UTK BERPIKIR UTK BERPIHAK?," tulis Tompi.

Ucapan ini ramai dikomentari netizen. Ada yang menyetujui, ada pula yang menentang.

"Ada orang maksa orang lain ga kritik filmnya aja udah aneh. Bikin film dikritik karena jele kok marah2," tulis @papa***

"Bebas mas tompi, apapun karya itu bebas, dan org berpendapat soal karya juga bebas, untuk ngekritik atau bilang jelek suatu karya ga harus bisa ngebuat karya tersebut, mas tompi ngebuat film dan dirilis kemudian ada org bayar untuk nonton dan bilang jelek/ bagus ya bebas juga," @afro***.

"sy paham maksud dokter.. dng adanya ketidak ideal-an dlm film bs memantik orang lain berpikir dan memihak. menurut sy cukup sukses film dokter bs mengundang banyak orang untuk berkomentar & memberi kritik, apresiasi..mungkin dokter perlu lebih tenang dlm menanggapi kritik dok..," @tulis bebe***

Editor: Susan Rinjani

Tags

Terkini

Terpopuler