CerdikIndonesia - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Teten Masduki mengatakan, kondisi UKM menunjukkan perbaikan pada kuartal II 2021.
Hal itu ditunjang oleh sejumlah kebijakan pemerintah dalam membantu UMKM pada masa sulit pandemi.
Teten mengatakan, pelaku UKM menghadapi sejumlah tantangan karena pandemi Covid-19.
Di antaranya, kesulitan memperoleh modal, kesulitan mengakses modal dari perbankan hingga kesulitan mendapat bahan baku karena suplai bahan baku berkurang. Dengan bantuan dari pemerintah, pelaku UKM bisa mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Bantuan dari pemerintah di antaranya berupa keringanan pajak, relaksasi pinjaman bank, meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi digital hingga memperluas pasar.
Ketika pelaku UKM mampu memanfaatkan teknologi digital, maka pasar produknya bisa diperluas ke mancanegara.
Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga mendorong UKM meningkatkan standar produknya sehingga bisa diterima di pasar global.
"Perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mempercepat pemulihan sektor UKM, seperti mempercepat penerapan teknologi oleh UKM," kata Teten dalam "The 6th International Conference on Management in Emerging Market 2021", Rabu, 11 Agustus 2021.
Direktur SMESCO Leonard Theosabrata menambahkan, UKM Indonesia harus bisa memenangkan kompetisi tingkat global agar bertahan pada masa kondisi normal baru.
Leonard mengusulkan agar UKM Indonesia memanfaatkan keunikan kultur Indonesia dalam menciptakan produk untuk memenangkan kompetisi. SMESCO mendorong penggunaan cara tersebut kepada para pengusaha muda Indonesia.
"Kembali ke akar, balik ke kampung, kami coba implementasikan cara itu kepada pengusaha muda Indonesia," ujar Leonard.
Untuk membantu pemulihan UKM saat pandemi, SMESCO juga membuat basis data UKM yang bisa dimanfaatkan pemerintah. Dengan berbasis data, kebijakan yang diambil pemerintah dalam menangani UKM bisa tepat.