Gempa Maluku Tengah, Warga Panik Menaiki Bukit, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami, Tetapi Termasuk Daerah Rawan

17 Juni 2021, 07:21 WIB
Warga Tehoru, Maluku Tengah, berlarian menjauh dari bibir pantai karena air laut pasang dan masuk permukiman setelah gempa berkekuatan 6,0 magnitudo yang melanda Pulau Seram pada Rabu, 16 Juni 2021. /Tangkapan layar video/Twitter @is_pelssy

CERDIKINDONESIA – Telah terjadi gempa di daerah Maluku Tengah dengan kekuatan 6.1 magnitudo. Sempat terjadi kepanikan warga di Tehoru karena ada tsunami kecil.

Gempa ini dirasakan pada Rabu, 16 Juni 2021 pukul 11.43 WIB, dan terjadi di laut dengan kedalaman 10 km.

Baca Juga: Jangan Tertipu Isu Gempa Bumi dan Tsunami Dahsyat! BMKG Beberkan Perbedaan Potensi dan Prediksi Berikut Ini

Pusat gempa sendiri berada di 7 km timur Tehoru dan 58 km barat daya Kobisonta, Maluku Tengah.

Dengan titik koordinat yaitu 3.39 Lintang Selatan (LS) dan 129.56 Bujur Timur (BT).

Gempa Maluku Tengah berkekuatan 6.1 magnitudo ini, dirasakan di Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, dan Pulau Ambon.

Baca Juga: Gempa Bumi Hari ini Sabtu 5 Juni 2021 Landa 4 Kota,BMKG: Kota Sabang dan Ternate Gempa Susulan Kembali Terjadi

Mengingat kembali pada tahun 1899, dengan epicentrum berada di sebelah barat pusat gempa Maluku Tengah kemaren siang, pernah terjadi tsunami yang dahsyat.

Tsunami tersebut yaitu tsunami Elpaputih yang terjadi pada 30 September 1899 dengan dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 7.8 magnitudo.

Tsunami itu sendiri menyebabkan 4.000 orang meninggal dunia.

Melihat hal tersebut, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengatakan, bahwa gempa Maluku Tengah ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Gempa Bumi Terus Landa Indonesia Dari Kemarin Hingga Saat ini, BMKG: Terjadi Gempa pada Hari Ini, 4 Juni 2021

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ucap Daryono melalui akun twitter pribadinya.

“Namun, berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut, menunjukkan adanya kenaikan,” tambahnya.

“Telah terjadi tsunami kecil yang diduga berkaitan dengan longsoran bawah laut yang dipicu gempa,” jelasnya.

Tsunami kecil ini sendiri terjadi sebanyak dua kali.

Baca Juga: Puskesmas Wates Rusak Gara-Gara Gempa Bumi Blitar Dengan Kekuatan M 6,2

Tercatat, tsunami kecil pertama terjadi empat menit setelah gempa, dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm.

Sedangkan tsunami kecil kedua terjadi 19 menit setelah gempa, dengan ketinggian maksimum sekitar 7 cm.

Hingga pukul 16.00 WIB kemaren, telah terjadi 16 gempa bumi susulan dengan kekuatan berkisar antara 1.9-3.7 magnitudo.

Daryono mengingatkan, bahwa selatan Seram adalah kawasan rawan gempa dan tsunami.

Baca Juga: Gempa Susulan Terjadi di Malang Minggu Pagi Tadi, Kekuatan Gempa 5,5 SR Terasa Hingga Pacitan dan Trenggalek

Sebelumnya, sudah ada empat kali kejadian gempa dan tsunami yang terjadi di daerah itu.

Tsunami Ambon-Seram tahun 1674 yang menewaskan 2.243 orang, kemudian tsunami Elpaputih tahun 1899 yang menewaskan 4.000 orang.

Lalu ada tsunami di Ambon tahun 1950, dan terakhir yaitu gempa Ambon tahun 2019 yang menewaskan 31 orang.***

Editor: Kurniawan Rio

Tags

Terkini

Terpopuler