CERDIKINDONESIA - Seorang penyidik yang pernah dimiliki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni Novel Baswedan pernah dilaporkan perihal perkataannya mengenai wafatnya Soni Eranata alias Ustad Maaher At Thuwailibi di Rutan Bareskrim. Cuitan-cuitan dari Novel Baswedan memang berdasarkan fakta.
“Saya menyampaikan hal itu begini mas Haris, saya tahu persis karena sebelumnya bertugas di Kepolisian,” tegas Novel Baswedan dalam kanal Youtube Haris Azhar yang diposting pada 18 Februari 2021.
“Kalau tahanan meninggal di ruang tahanan, itu pasti masalah dan pasti internal Polri memeriksa orang yang terkait dan bertanggung jawab,” tegas Novel Baswedan.
Novel Baswedan juga yakin bahwa semua itu akan diperiksa dan jelas terjadi adanya suatu permasalahan.
“Semua pasti diperiksa jadi artinya bermasalah, jadi yang parahnya lagi kasusnya penghinaan dan katanya sebelumnya sakit,” ungkap Novel Baswedan. Dan Ia juga memberikan penjelasan bahwa ia memang melihat hal ini adalah suatu permasalahan
Novel juga menjelaskan bahwa dirinya memang tidak memiliki rasa kemanusiaan terhadap kasus itu dan sikap diam saja bukan hal yang tepat untuk saat ini. Ia juga berharap kasus atau kejadian ini terjadi kembali.
Tak hanya itu, Novel Baswedan juga menjelaskan bahwa tahanan yang meninggal merupakan hal yang wajar dan memang sering terjadi.
Baca Juga: Wow! Tanda Tanda Kiamat Mulai Muncul di Mekah, Apa Saja Bentuknya? Yuk Simak Disini
Dan tahanan yang meninggal di sel itu sangat jarang, karena biasanya tahanan meninggal di Rumah Sakit dan sedang dalam menjalani perawatan.
“Tahanan meninggal banyak, karena orang meninggal tidak bisa ditentukan waktu meninggalnya,” tegas Novel Baswedan.
“Tapi meninggal itu biasanya berada di Rumah Sakit atau sedang menjalani perawatan oleh tenaga medis,” ungkap Novel Baswedan.
Baca Juga: Innalillahi! Ibunda Fadli Zon Meninggal Dunia
Cuitan yang dilaporkannya merupakan simpati dari sosok Novel Baswedan atas meninggalnya Ustad Maaher didalam sel tahanan.
“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustad Maahermeninggal di rutan Polri, padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit,” ucap Novel Baswedan.
“Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluanlah, apalagi dengan ustaz, ini bukan sepele lho,” tegas Novel Baswedan.
***