Juliari P. Batubara Gelapkan Bansos, Kelompok Difabel Jadi Korban: Beras Sudah Jadi Tepung

11 Februari 2021, 11:08 WIB
Ditengah Panasnya Isu Korupsi Bansos, Puluhan Ribu Paket Ditemukan Terbengkalai /PMJ News/.*/PMJ News

 

CERDIKINDONESIA - Disaat Menteri Sosial, Jualiri P. Batubara ditangkap KPK, ada beberapa orang yang sempat geram.

Kelakuan Juliari P. Batubara itu sukses meraup pundi-pundi uang kurang lebih Rp210 miliar yang seharusnya menjadi hak rakyat.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com, Juliari P. Batubaradiketahui memangkas fee bansos Covid-19 sebesar Rp10.000 per paket bantuan sembako.

Baca Juga: #TangkapMadam Trending, NETIZEN Bicara SOSOK Madam di Korupsi Bansos COVID-19

Selian Politisi PDIP tersebut, ada beberapa nama yang ditangkap KPK, diantaranya PPK Kemensos, Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyono (AW), serta Ardian IM (AIM) dan Harry Sidabuke (HS) dari pihak swasta.

Hingga saat ini KPK masih memanggil sejumlah saksi yang terkait dengan kasus korupsi dana bansos tersebut.

Masyarakat yang menjadi korban korupsi dana bansos ini pun berasal dari berbagai kalangan.

Penyandang disabilitas menjadi salah satu korban dari pemangkasan bansos yang dilakukan Juliari P. Batubara dengan komplotannya itu.

Muharyati, Ketua Himpunan Wanita Penyandang Disabilitas Indonesia mengungkap kemerosotan bansos sembako yang diterimanya kepada Najwa Shihab.

Ia menceritakan jika kelompok penyandang disabilitas tidak mendapat bansos sesuai yang mereka ajukan.

“Masing-masing OPD (organisasi penyandang disabilitas) kita mengajukan untuk bantuan sosial tersebut, tetapi yang didapat tidak sesuai dengan yang kita ajukan,” ujar Murhayati sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.

Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Pemerintah Alokasikan Dana Hingga Rp533 Triliun Untuk Bansos, Berikut 7 Bansos Yang Cair

“Dan juga kualitas dan isi bantuan tersebut, untuk pertama kali mendapatkan di bulan April kita menerima bantuan yang masih sangat komplit,” katanya menambahkan.

Pada bulan pertama, Murhayati dan teman-teman penyandang disabilitasmasih mendapat paket sembako yang lengkap dan berkualitas bagus.

Pada tahan kedua, paket sembako itu yang diterima para penyandang disabilitas sudah mulai berkurang banyak, dengan kualitas yang juga semakin menurun.  

“Ada beras sebanyak 10 kilogram, kemudian minyak goreng 1 kilogram, mie instan 5 buah, susu UHT cair ada 5, sarden berisi 4 buah, ada gula, ada sabun,” kata Murhayati.

Baca Juga: Dituduh Korupsi Bansos Covid-19, Gibran: Kalau Ingin Proyek, ya Proyek Yang Lebih Gede

“Lumayan lengkap untuk pertama, sampai bulan kedua masih lengkap, tapi susunya sudah berubah, gulanya sudah menghilang, sardennya sudah berubah merek, minyak goreng juga sudah berubah merek. Telur juga sudah tidak ada,” ujarnya menambahkan.

Lebih miris lagi ketika dia dan para penyandang disabilitas lain mendapatkan sembako yang tidak layak dikonsumsi.

“Pada bantuan yang ketiga sudah banyak perubahan, sudah banyak kemerosotan terutama mie instan sudah mulai berubah merek, merek sardennya sudah tidak ada di pasaran. Dikasih beras berkutu, sudah ada yang menjadi tepung. Sardennya sudah berbau amis yang menyengat, sehingga sudah tidak layak dikonsumsi,” ujarnya.

Murhayati mengaku sangat miris melihat kelakuan para pejabat negara yang tega memangkas hak para rakyat.

“Kita miris sekali, karena sudah kita disabilitas, hak kita masih dikorupsi kok tega sekali,” kata Murhayati menandaskan.***

Editor: Safutra Rantona

Sumber: YouTube Sobat Dosen Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler