Garuda dan Lion Air Gagal Mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak Rabu Sore

14 Januari 2021, 06:15 WIB
Pesawat Garuda indonesia. /Instagram.com/@garuda.indonesia

CerdikIndonesia – Kalimantan saat ini sedang mengalami cuaca buruk sehingga 2 penerbangan menuju Pontianak gagal lakukan pendaratan.

Dikutip dari cirebonraya, dua pesawat komersil dari maskapai Garuda dan Lion Air rute Jakarta-Pontianak gagal landing di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Rabu sore.

Baca Juga: Rilis 17 Januari 2021, Simak Spoiler One Piece Chapter 1001

General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Supadio Pontianak Eri Brawliantoro menjelaskan bahwa kedua cuaca buruk menjadi penyebab kedua pesawat gagal mendarat.

"Memang benar hari ini ada dua maskapai yang dialihkan pendaratan (divert) disebabkan cuaca buruk," kata Eri Brawliantoro di Sungai Raya.

Dia menjelaskan kedua pesawat tersebut dengan kode penerbangan GA 504 miliki maskapai Garuda Indonesia, dan kode penerbangan JT 684 milik maskapai Lion Air terpaksa dialihkan mendarat di bandara lain.

Baca Juga: Euforia Vaksinasi Presiden Jokowi, Kasus Covid Cetak Rekor

"Divert (bukan di tujuan semula) dan RTB (Return to Base) atau pesawat yang sudah terbang untuk beberapa saat tetapi kembali lagi ke bandar udara awal atau bandar udara alternatif terdekat karena alasan tertentu, itu hal lumrah dalam dunia penerbangan, karena mengutamakan faktor keselamatan penerbangan," ungkapnya.

Dampak cuaca buruk itu, untuk pesawat Lion Air dialihkan ke Bantam, sedangkan pesawat Garuda dialihkan ke Palembang, katanya.

Selain dua pesawat itu, satu pesawat lainya milik Sriwijaya Air juga hampir mengalami hal serupa namun syukurnya berhasil landing di Bandara Supadio Pontianak.

"Saat cuaca kurang baik tadi pesawat, Sriwijaya Air sempat landing. Itu karena cuacanya sempat terang sedikit dan jarak pandang sempat memenuhi standar.

Baca Juga: Sinopsis The Wailing Film Box Office Korea Selatan Akan Tayang 17 Januari 2021 di VIU

Sementara itu pesawat Batik Air sempat Holding. Kalau sudah begitu ada keputusan apakah akan landing atau divert, jelasnya.

Ia menyebutkan, faktor cuaca ada beberapa, salah satunya karena angin atau visibility atau jarak pandang yang memang di bawah standar sehingga bisa mengganggu keselamatan penerbangan.

Dia juga mengatakan bahwa setiap penerbangan pesawat haruslah mengetahui keadaan cuaca dari BMKG.

"Makanya setiap pengoperasian penerbangan pesawat perlu mengetahui cuaca yang mengacu pada BMKG. Data ini akan diteruskan kepada ATC maupun pilot salah satunya saat akan landing untuk mengambil keputusan apakah landing atau divert," katanya.***

 

Editor: Arjuna

Sumber: Cirebon Raya

Tags

Terkini

Terpopuler