Akui Sedikit Grogi Suntik Vaksin Corona Pada Jokowi, Abdul Muthalib: Pertama Saja Gemetaran

13 Januari 2021, 11:25 WIB
Vaksinator penyuntik Presiden Joko widodo, Abdul Muthalib agak grogi. Foto Ilustrasi /tangkap layar whatsapp

CerdikIndonesia- Rabu, 13 Januari 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disuntik vaksin corona sebagai orang pertama di Indonesia yang divaksinisasi.

Abdul Muthalib seorang vaksinator penyuntuk Presiden Jokowi mengaku sedikit grogi pada saat menyuntikan vaksin corona (vaksin Sinovac) tersebut.

Pasalnya, ia harus menyuntikan vaksin tersebut pada orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Dapat Suntikkan Pertama Vaksin Covid-19 Sinovac, Untuk Membangun Kepercayaan Masyarakat

"Menyuntik orang pertama di Indonesia ada rasa juga tapi tidak ada halangan bagi saya untuk menyuntikkan, pertama saja gemetaran tidak ada masalah tidak ada pendarahan sama sekali di bekas suntikannya," kata Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib yang menjadi vaksinator Presiden Jokowi di lingkungan Istana Merdeka Jakarta, dilansir dari Antara.

Abdul Muthalib tersebut melakukan proses penyuntikan vaksin dengan menggosokan alkohol pada lengan kiri Presiden Jokowi, sebelum menyuntikan vaksin.

Baca Juga: Apa Kata Dokter Abdul Muthalib? Setelah Menyuntikkan Vansin Covid Pada Presiden Jokowi

"Vaksinnya tetap Sinovac dan saya lakukan penyuntikan dibantu perawat saya, kemudian saya gosok alkohol seperti prosedur biasa dan saya suntikan. Setelah saya suntik bapak tidak merasa sakit sedikitpun. Bapak komentarnya sampai ke dalam juga demikian," tambah Abdul Muthalib,yang juga merupakan staf divisi Hematologi Ongkologi Medik RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Setelah disuntik, Presiden Jokowi kemudian mengarah ke meja 4 untuk mendapatkan kartu sebagai tanda suntik pertama telah berhasil dilakukan.

Bersama Jokowi, berikut sejumlah tokoh lain yang juga menjalani vaksinasi perdana, yakni Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih, Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amiesyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis serta selebriti Raffi Ahmad.

Baca Juga: Bareng Presiden Jokowi, Raffi Ahmad Termasuk Penerima Vaksin Covid-19 Pertama Kali Hari Ini

Selain itu pada sesi kedua, penyuntikan terhadap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Risyidin, perwakilan dari Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Ronal Tapilatu, perwakilan dari KWI Agustinus Heri, perwakilan dari PDHI I Nyoman Suarthanu, perwakilan dari Permabudhi Partono Bhikkhu N. M dan perwakilan dari Matakin Peter Lesmana.

Disusul pada sesi ketiga, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani Perkasa, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia Ade Zubaedah, perawat Nur Fauzah, apoteker Lusy Noviani, buruh Agustini Setiyorini dan perwakilan pedagang Narti.

Baca Juga: Jokowi Lakukan Pengukuran Suhu Tubuh Hingga Tekanan Darah, Sebelum Terima Suntik Vaksin Covid

Sebelumnya pada Senin, 11 Januari 2021, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberi izin penggunaan darurat  atau "Emergency Use Authorization" (EUA) untuk vaksin COVID-19 produksi Sinovac.

EUA diberikan setelah data uji klinis tahap ketiga yang dilakukan di Bandung, Turki dan Brazil telah didapatkan oleh BPOM.

Menurut BPOM, data efikasi virus Sinovac berdasarkan uji klinis tahap ketiga di Bandung adalah sebesar 65,3 persen atau telah memenuhi ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 50 persen.

Sebelumnya hasil uji klinis tahap ketiga di Turki menunjukkan efikasi sebesar 91,25 persen dan di Brazil sebesar 78 persen.

Baca Juga: Ini Harapan Menkes Ketika Vaksin Perdana Dilakukan

Untuk segi keamanan, vaksin corona, Sinovac hanya memiliki efek samping ringan hingga sedang seperti nyeri, iritasi, pembengkakan, serta efek samping sistemik berupa nyeri otot, kelelahan dan demam.

Untuk kehalalan, Vaksin Corona produksi Sinovac ini telah dipastikan suci dan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Jumat, 8 Januari 2021.***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler