CERDIKINDONESIA - Seorang bayi berinisial EM berusia dua hari dari Kelurahan Sebengkok, Tarakan, terkonfirmasi positif COVID-19.
"Belum ada laporan bahwa penularannya lewat air ketuban, bisa jadi waktu ibunya berinteraksi dengan bayinya tidak memakai masker," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Ahad.
Baca Juga: Jalani Isolasi Mandiri Akibat Positif Covid-19, Khofifah Indar Cuci Baju Sendiri Pakai Tangan
Baca Juga: Seram! Bocoran Kisah Jeritan Malam, Menyibak Misteri Hal Aneh di Mess, Tayang di ANTV Malam Ini
Baca Juga: Ikatan Cinta Melejit, Amanda Manopo Cover Lagu Berjudul Tanpa Batas Waktu, Begini Liriknya
Dijelaskannya, bahwa ini kasus pertama COVID-19 yang ditemukan umur paling muda. Dulu pernah ibu melahirkan positif, tapi bayi yang dilahirkan negatif.
Kasus positif COVID-19 di Tarakan saat ini bertambah 40 orang, dengan jumlah kumulatif kasus positif sebanyak 2.150 orang.
Baca Juga: Menikah dengan Din Syamsudin Hari Ini, Rashda Diana Asal Ponorogo Seorang Doktor di Bidang Politik
Baca Juga: Duh Anya Geraldine Jatuh Nyusruk dari Sepeda, Sekujur Badannya Belepotan Lumpur, Gading Marten Tawa
Kemudian kasus pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia bertambah satu orang dengan inisial DH (34) warga Kelurahan Kampung I Skip.
Jumlah kumulatif kasus meninggal dunia sebanyak 35 orang.
Sedangkan pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 857 orang.
Selanjutnya jumlah pasien yang sembuh bertambah lima orang, jadi jumlah kumulatif yang sembuh sebanyak 1.258 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 180 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA, dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
Baca Juga: Input NISN, Cek Dana Bantuan PIP Rp450rb-1jt untuk SD-SMP-SMA/SMK, Login pip.kemdikbud.go.id,
Baca Juga: Tjahjo Kumolo Umumkan Buka 1 Juta Kuota untuk Pendaftaran CPNS 2021, Berikut Syarat dan Tahapannya
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 2.070 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.*