BEBI Talk Dena Rachaman: antara Transgender, Ekspresi Gender, dan Identitas Gender

- 18 November 2020, 13:57 WIB
Dena Rachman dan Jovi Adhiguna /Tangkap Layar Youtube.com/BEBI Talk
Dena Rachman dan Jovi Adhiguna /Tangkap Layar Youtube.com/BEBI Talk /

CerdikIndonesia – Nama Dena Rachman mencuat pada tahun 2013 silam lantaran pengakuannya yang bertransisi menjadi seorang transgender.

Dulu dunia hiburan mengenal sosok Dena sebagai Renaldy Rachman, penyanyi dan aktor cilik yang menghiasi layar kaca televisi.

Kini Dena dikenal publik sebagai Aktivis kesetaraan gender, pengusaha, dan pembicara yang menyuarakan posisi perempun dalam kesetaraan gender di Indonesia.

Keputusannya mengungkap jati diri menjadi transgender menuai beragam respon. Ada yang menyudutkannya karena dinilai pro kelompok LGBT, ada pula yang mengapresiasi keberaniannya untuk terbuka.

Baca Juga: Dena Rachman, Aktivis Transgender yang Lantang Menyuarakan Penghapusan Kekerasan Seksual Perempuan

Sudah merasa berbeda sejak masa puber di usia Sekolah Menengah Pertama, Dena paham betul tantangan dan penolakan yang masih sering kali ia terima hingga saat ini.

Untuk berbagi pengalaman dan suaranya, Dena meluncurkan kanal Youtube besutannya sendiri bertajuk Bebas Bicara Talk (BEBI Talk) berisikan bincang hangatnya seputar isu sosial, kesehatan sexual, dan kesetaraan gender bersama beberapa narsumber.

Salah satu sahabat Dena yang turut menjadi narasumber adalah sosok seorang Jovi Adhiguna, Selebgram, Youtuber, dan Influencer dengan gender ekspresi androgini-nya.

Dalam episode bertajuk “Jovi Adhiguna Blak-blakan ke Dena Rachman Soal ....” yang mengudara pada tanggal 1 Agustus 2020, Jovi mengungkapkan Ekspresi dan Identitas gender yang ia gunakan.

Baca Juga: 5 Bahasa Cinta yang Perlu Anda dan Pasangan Ketahui untuk Menguatkan Komunikasi dalam Hubungan

Istilah Ekspresi Gender dan Identitas Gender tergolong sepi dalam gaung ruang sosial masyarakat Indonesia pada umumnya.

Dilansir dari video Youtube tersebut: Ekspresi gender merupakan penampilan eksternal seseorang dalam mencitrakan atau mewujudkan pengalaman gendernya.

Ekspresi gender termasuk pada penampilan fisik, cara berpakaian, perilaku, dan karakteristik yang didefinisikan secara sosial dan dikategorikan ke dalam maskulin, feminine, androgini dan lainnya.

Bagi Jovi, androgini adalah peran dengan level yang sama antara feminine dengan maskulin, karena meskipun terlahir sebagai laki-laki dan berpenampilan seperti perempuan, Jovi tidak pernah merasa dirinya adalah seorang perempuan.

Baca Juga: Daniel Mananta Hengkang dari Indonesian Idol, Berikut Deretan Host dan Co-Host Indonesian Idol

I may look like a girl, tapi dalam diri aku gak pernah ngerasa kalo aku tuh perempuan. Mungkin karena aku kerja di dunia fashion dimana fashion aku tuh mixed them (maskulin dan feminine) both”, kata Jovi dalam episode tersebut.

Kondisi berbeda dialami oleh Dena Rachman yang memang sejak kecil merasa bahwa ia adalah seorang perempuan dalam tubuh seorang laki-laki hingga akhirnya ia memutuskan menjadi seorang transgender.

“Dalam diri, aku selalu ngerasa kalo aku tuh cowok dan I don’t feel the needs untuk merubah itu”, papar Jovi lebih lanjut. Hal inilah yang disebut dengan Identitas Gender.

Bagi Jovi, apa yang ia kenakan dan image yang ditimbulkan berada di level sejajar. Tidak ada batasan mendasar bagi Jovi untuk mengekspresikan gaya berbusananya, seperti batasan laki-laki dilarang menggunakan high heels.

Pesan yang disampaikan Jovi Adhiguna dalam video tersebut adalah bahwa setiap orang memiliki ekspresinya sendiri dan kita sebagai penonton hanya perlu memberikan ruang toleransi dan saling menghormati pilihan orang lain. ***

Editor: Arjuna

Sumber: BEBI Talk Jovi Adhiguna BEBI Talk Instagram


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah