Kehadiran Teknologi yang Dapat Meningkatkan Keamanan Pangan dan Ramah Lingkungan

- 8 September 2020, 16:55 WIB
 Ilustrasi makan
Ilustrasi makan /PIXABAY/Free-Photos

 

 

Kesehatan menjadi hal utama yang kita butuhkan terutama di kondisi pandemi saat ini.

Baca Juga: Pengemudi Bus dan Truk Perlu Paham,  Perubahan Kondisi Ban dan Asal Usulnya

Sesuai data yang dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa sekitar 600 juta orang, atau hampir satu dari 10 orang di dunia, menderita sakit setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi1.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Pemeriksaan Ban Penting Dilakukan saat Membeli Mobil Bekas

Di Indonesia sendiri, menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terdapat sekitar 20 juta kasus keracunan makanan2.

 

 

Keamanan pangan harus dilakukan secara tepat pada proses memasak dan pengawetan makanan untuk melindungi konsumen dari potensi penyakit ketika mengonsumsi makanan dan minuman.

 Baca Juga: Simak Lirik Lagu Lathi Milik Weird Genius ft Sara Fajira yang Viral itu!

Melihat permasalahan tersebut, 3M sebagai perusahaan yang berbasis teknologi dan sains selama 45 tahun di Indonesia, terus memberikan solusi untuk membantu konsumennya melalui inovasi dengan tujuan untuk dapat meningkatkan setiap kehidupan. 

 

Peran teknologi sangat penting dalam memastikan efektivitas pengendalian keamanan pangan dan Molecular Detection System (MDS) dari 3M merupakan salah satu teknologi yang dapat meningkatkan kualitas pangan.

 Baca Juga: Kenangan Terhadap Abdul Malik Fadjar

Memanfaatkan kombinasi teknologi terkini yaitu Isothermal DNA Amplification dan Bioluminescence Detection, Molecular Detection System dari 3M merupakan sebuah alat uji yang dapat mendeteksi bakteri pada makanan seperti pemeriksaan bahan makanan terhadap kandungan bakteri patogen dengan hasil yang akurat, cepat, dan cost efisien. 

 

 

Hasil pengujian memiliki tingkat resolusi yang jauh lebih tinggi dalam satu tes tunggal, dan dapat memberikan informasi yang bisa segera ditindak lanjuti. MDS dari 3M saat ini telah dipakai di berbagai perusahaan produk konsumer di bidang F&B, FMCG dan banyak lainnya.

 

Inovasi produk ini berprinsip kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dan merupakan wujud nyata dari komitmen 3M Sustainability.

Baca Juga: Duka Cita UMS atas Wafatnya Abdul Malik Fadjar

Pada metode pengujian Salmonella, Molecular Detection System terbukti mampu menurunkan penggunaan air dan energi serta menghasilkan sampah padat dan limbah CO2 yang sangat sedikit, jika dibandingkan dengan metode pengujian konvensional.

 

Sebagai perusahaan yang berfokus pada eksplorasi sains, dan keyakinan bahwa setiap masalah memiliki solusinya, 3M selalu menerapkan keahlian teknologi untuk membantu memecahkan tantangan yang dihadapi dunia paling besar, seperti pada bahan baku, air, energi dan iklim, kesehatan dan keselamatan, serta pendidikan dan pengembangan.

 Baca Juga: 3 Klaster Penyebaran Covid Yang Perlu Diwaspadai Menurut Jokowi, Apa Saja?

Lembaga U.S. Department of Agriculture Food Safety and Inspection Service (USDA FSIS) telah memilih Molecular Detection System dari 3M sebagai metode utama yang akan digunakan untuk deteksi Salmonella dan Listeria monocytogenes: dua organisme patogen utama yang terus mengancam produksi dan pemrosesan makanan.

 

 

Produk 3M telah teruji untuk memberikan hasil terbaik bagi masyarakat. 3M berkomitmen pada pendekatan kolaboratif berbasis sains untuk memberikan solusi terbaik dengan teknologi yang dapat memudahkan proses kehidupan, juga demi menjaga kehidupan itu sendiri dengan ikut serta menjaga lingkungan bumi.

Baca Juga: Duka Cita UMS atas Wafatnya Abdul Malik Fadjar

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Molecular Detection System dari 3M dan berbagai perangkat pengujiannya, silakan kunjungi www.3M.com/3MMolecularDetectionSystem.

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah