Seorang siswa SMA Hyosan menelepon ke kantor kepolisian untuk meminta pertolongan.
Namun ia diabaikan karena para polisi mengira anak-anak SMA tersebut membuat lelucon. Ia memperingatkan bahwa akan ada denda jika membuat laporan palsu.
Namun siswa itu bersikeras bahwa ia tidak berbohong.
Telepon yang sama kembali masuk dengan penelepon yang berbeda. Akhirnya mereka sadar bahwa situasi darurat telah terjadi.