Network
CerdikIndonesia - Berikut beberapa syarat bagi pedagang fisik yang ingin memfasilitasi transaksi aset kripto.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.
Aturan ini ditetapkan pada 29 Oktober 2021 lalu.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Serial Netflix Terbaik Tahun 2021, Lengkap Dengan Sinopsisnya
Persyaratan itu diatur dalam Pasal 14. Ada tujuh syarat yang ditetapkan bagi pedagang fisik aset kripto yang diatur oleh Bappebti.
1. Memiliki modal disetor minimal Rp80 miliar. Kedua, mempertahankan ekuitas paling sedikit sebesar 80 persen dari modal yang disetor.
2. Memiliki struktur organisasi minimal divisi informasi teknologi, divisi audit, divisi legal, divisi pengaduan pelanggan aset kripto, divisi client support, divisi accounting dan finance.
3. Memiliki sistem dan/atau sarana perdagangan online yang digunakan untuk memfasilitasi penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto yang terhubung dengan bursa berjangka dan lembaga kliring berjangka.
4. Memiliki tata cara perdagangan (trading rules) yang mencantumkan definisi dan istilah, proses pendaftaran pelanggan aset kripto, pernyataan dan jaminan, kewajiban dan tanggung jawab, pengkinian data, tata cara kegiatan transaksi, biaya transaksi dan batas penarikan dana, keamanan transaksi, layanan pengaduan pelanggan aset kripto, dan penyelesaian perselisihan pelanggan aset kripto.
Lalu, force majeur dan penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme serta proliferasi senjata pemusnah massal.
Baca Juga: Jefri Nichol dan Tiara Andini Membintangi Film Remake My Sassy Girl, Film Ini Dibuat Ulang Dalam Versi Indo
5. Memiliki standar operasional prosedur (SOP).
6. Memiliki satu pegawai yang bersertifikasi certified information systems security professional (CISSP) atau memiliki kerja sama dengan lembaga yang memiliki tenaga ahli.
