PENGERTIAN DAN CIRI Budaya Politik Parokial : Materi Ujian SMA kelas XI

- 7 Oktober 2021, 14:11 WIB
Wali Kota Serang Syafrudin didampingi Kepala Badan Kesbangpol Kota Serang Alpedi saat membuka acara, Pendidikan Politik dan Etika Budaya Politik di salah satu hotel di Kota Serang, 31 Maret 2021.
Wali Kota Serang Syafrudin didampingi Kepala Badan Kesbangpol Kota Serang Alpedi saat membuka acara, Pendidikan Politik dan Etika Budaya Politik di salah satu hotel di Kota Serang, 31 Maret 2021. /Rizki Putri/Kabar Banten

CerdikIndonesia - Budaya politik berkaitan erat dengan sistem politik yang ada. Budaya politik dapat diartikan sebagai pola tingkah laku, norma, nilai serta adat istiadat yang berhubungan erat dengan kehidupan masyarakat dan pemerintahan.

Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, budaya politik tidak mengacu pada sikap golongan tertentu atau pemerintah, seperti presiden, perdana menteri, atau lainnya.

Budaya politik lebih mengarah pada bagaimana cara seseorang atau sekelompok orang memandang sistem politiknya secara kerseluruhan. 

Baca Juga: KARTU PRAKERJA BELUM CAIR? 2 Solusi Agar Kartu Prakerja Bisa Cair Ada Disini

Secara garis besar, budaya politik dibagi menjadi tiga tipe, yakni budaya politik parokial atau parochial political culture, budaya politik kaula atau subject political culture, dan budaya politik partisipan atau participant political culture.

Ketiga tipe ini memiliki karakteristiknya masing-masing.

Budaya politik partisipan berarti masyarakat mengerti betul tentang hak serta tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Baca Juga: Berkat Squid Game, Sepatu Vans Slip On Putih Laris Manis Dibeli Penggemar

Sedangkan pada budaya politik kaula atau subjek, masyarakatnya lebih berfokus pada hasil sistem politik.

Lalu, bagaimana dengan budaya politik parokial?

Dalam buku Sistem Politik Indonesia (2013) karya Sahya Anggara, budaya politik parokial merupakan tipe budaya politik yang jangkauannya terbatas pada suatu wilayah yang sempit atau terbatas.

Baca Juga: PREDIKSI INDONESIA VS CHINESE TAIPEI, Play-Off Leg 1 Indonesia Turunkan Pemain Terbaik

Maka tidak mengherankan jika budaya politik parokial bersifat kedaerahan. Selain itu, anggota masyarakatnya juga cenderung tidak tertarik dengan hal politik yang lebih luas.

Menurut Amiruddin Setiawan dalam jurnal yang berjudul Budaya Politik dalam Komunikasi Politik di Indonesia, tipe budaya politik parokial biasanya terdapat di Afrika atau masyarakat pedalaman di berbagai negara.

Dalam masyarakatnya, tidak ada peran politik secara khusus. Sehingga tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, jika dibandingkan dengan tipe budaya politik lainnya.

Baca Juga: BANK BRI Cairkan BANSOS PKH TAHAP 4, Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id untuk Dana Hingga Rp3 Juta

Tipe budaya politik parokial memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu: Tingkat partisipasi politiknya cenderung rendah.

Jika ada masyarakat yang aktif dalam politik, sifatnya minoritas atau jumlahnya hanya beberapa saja. Masyarakatnya tidak memiliki peran politik yang khusus.

Contohnya peran kepala desa bisa merangkap sebagai tokoh agama juga.

Baca Juga: JADWAL TAYANG INDOSIAR 7 Oktober 2021, Ada Pertandingan Indonesia Vs Chinese Taipei Hari Ini

Anggota masyarakatnya tidak menaruh minat yang besar pada sistem politik.

Ranah politik biasanya hanya dianggap sebagai bagian dari hal yang bersifat normatif. Pengetahuan tentang politik biasanya tergolong rendah.

Mudah ditemukan pada masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai tradisional. ***

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah