Waspada Ancaman Resesi! Berikut Cara Mengatur Keuangan yang Baik dan Benar

23 Desember 2022, 15:49 WIB
Ilustrasi. Cara menghadapi resesi untuk masing-masing zodiak /Pexels/Andrea Piacquadio/

CERDIK INDONESIA - Dunia saat ini tengah diterpa oleh isu krisis ekonomi atau yang biasa disebut dengan resesi, tak terkecuali Indonesia.

Beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Inggris pun tengah berjuang keras untuk keluar dalam lingkaran resesi yang kini mengintai negara mereka.

Lalu bagaimana nasib Indonesia ditengah ancaman resesi yang melanda perekonomian global ini?

Indonesia sendiri diprediksi masih bisa meminimalisir kemungkinan resesi karena dinilai masih memiliki persediaan SDA yang cukup untuk menopang kehidupan masyarakat sehingga berpotensi untuk menjaga tingkat Gross Domestic Bruto (GDP) negara yang stabil.

Meski demikian, bukan berarti Indonesia sepenuhnya aman dari jurang resesi, mengingat beberapa faktor seperti konflik antara Rusia dan Ukraina yang masih memanas dan harga minyak dunia yang tidak stabil.

Baca Juga: Buat Bisnismu Makin Berkembang! Berikut 5 Tips Tingkatkan Kinerja Marketing Melalui Whatsapp

Oleh karena itu untuk berjaga-jaga, masyarakat kini diharuskan untuk dapat mengatur keuangan mereka dengan baik dan bijak di tengah ancaman resesi ini.

Mengatur keuangan mungkin adalah sesuatu yang mudah untuk dilakukan khususnya bagi mereka yang telah memiliki pendapatan tetap.

Namun pada kenyataannya, masih banyak orang yang salah dan keliru terhadap cara mengatur keuangan yang baik dan benar. Kesalahan dalam mengatur keuangan akan menyebabkan kondisi keuangan tidak stabil dan menimbulkan masalah baru.

Berikut tim Cerdik Indonesia akan berikan tips mengatur keuangan yang baik di tengah ancaman resesi dunia.

1. Susun Anggaran Keuangan

Finance Pixabay

Menyusun anggaran keuangan merupakan langkah penting untuk mengatur aliran keuangan yang baik dan efektif. Dengan membuat anggaran keuangan akan membangun kerangka perencanaan keuangan yang akan digunakan dalam periode waktu tertentu.

Anggaran keuangan biasanya disusun berdasarkan periode bulanan pada awal penerimaan gaji atau pemasukan. Dalam menyusun anggaran keuangan kamu dapat menggunakan metode 50-30-20. Metode tersebut merupakan sebuah rencana alokasi keuangan berdasarkan kebutuhan.

Lebih jelasnya, pendapatan sebanyak 50% dialokasikan untuk kebutuhan pokok (makan, tempat tinggal, obat-obatan, dsb).

30% dialokasikan untuk kebutuhan sekunder ataupun tersier berupa keinginan untuk shopping, jalan-jalan, bermain bersama keluarga, ataupun sekedar menjalankan hobi.

Baca Juga: Ingin Bisnis Berjalan Lancar? Pahami Konsep Funnel Marketing, Penjualan Auto Naik

Sementara 20% sisanya dapat digunakan untuk menabung, investasi, dan menyisihkan dana darurat.

Namun, untuk mempersiapkan diri dalam berjaga-jaga terhadap ancaman resesi, kamu dapat memodifikasi metode 50-30-20 tersebut dengan rincian 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk tabungan/investasi/dana darurat, dan 20% untuk keinginan.

2. Persiapkan Dana Darurat

Bagi kamu yang masih menyepelekan untuk menyisihkan pendapatan untuk dana darurat alangkah lebih baik jika mulai menyisihkan pendapatan kamu untuk dana darurat dari sekarang.

Dana darurat memiliki peran yang cukup penting yakni untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan penting dan darurat di masa depan.

Terlebih dalam ancaman resesi seperti saat ini yang mengancam kondisi perekonomian negara dan berpotensi untuk menimbulkan masalah-masalah baru lainnya.

Contohnya dengan terjadinya resesi maka beberapa harga kebutuhan pokok akan naik begitu pula dengan meningkatnya jumlah PHK, dan menurunnya daya beli masyarakat.

Sehingga bagi kamu yang telah menyiapkan dana darurat secara matang tentu akan membantu kamu untuk setidaknya bertahan menghadapi krisis-krisis yang akan terjadi nanti.

Baca Juga: Mudah! Berikut Cara Mengurus STNK yang hilang, Cukup KTP dan BPKB

3. Pertimbangkan Layanan Asuransi

Sama seperti dana darurat, asuransi juga akan cukup membantu kamu dalam menjaga kondisi keuangan di masa depan jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Bedanya dana asuransi akan dikelola langsung oleh lembaga asuransi yang nantinya akan memproses dan menyarankan layanan terbaik untuk rencana keuangan kamu.

Dengan begitu, kamu tak perlu khawatir jika resesi akan memberikan dampak buruk bagi kesejahteraan dirimu beserta keluargamu karena akan mendapat tanggungan oleh pihak asuransi.

4. Buat Rincian Daftar Pengeluaran

Pencatatan pengeluaran merupakan langkah yang dilakukan setelah menyusun rancangan anggaran keuangan dan setelah melakukan kegiatan transaksi jual-beli. Kegiatan ini dapat dilakukan di akhir bulan setelah melakukan semua jenis transaksi.

Untuk memudahkan pencatatan, minta struk pembelian (nota) setiap kali membeli barang keperluan. Jika tidak memungkinkan, kamu dapat mencatatnya secara mandiri atau dapat tercatat otomatis dengan menggunakan aplikasi e-wallet maupun m-banking.

Membuat rincian daftar pengeluaran bertujuan untuk memprioritaskan nominal pengeluaran kepada kebutuhan yang lebih penting dan menjadi kerangka dasar dalam menyusun laporan anggaran keuangan untuk menentukan kebutuhan primer, sekunder, tersier, tabungan, maupun investasi.

Selain untuk mempermudah dalam menabung, daftar belanja juga berfungsi untuk mengontrol kebutuhan belanja yang tidak perlu.

Baca Juga: Tips Menentukan Channel Digital Marketing Yang Sesuai Dengan Bidang Usaha Kamu

5. Hindari Utang dan Memberi Utang

Utang memang merupakan salah satu solusi dalam dunia ekonomi apalagi saat terjadi krisis keuangan. Namun utang bukan satu-satunya jalan untuk menjaga kestabilan keuangan terutama dalam mengatur keuangan pribadi.

Pasalnya dengan berutang maka kamu harus menyisihkan pendapatan setiap bulannya untuk membayar utang tersebut yang mana akan berdampak buruk dalam mengatur keuanganmu.

Apalagi di tengah ancaman resesi saat ini maka kamu harus bisa lebih bijak untuk berutang maupun sebaliknya.

Jika saat ini kamu tengah memiliki utang termasuk dalam bentuk kredit maupun cicilan maka sebisa mungkin untuk melakukan pelunasan secepatnya agar tidak menjadi tanggungan yang lebih besar di masa yang akan datang.

Baca Juga: Hasil Survei Charta Politika Setuju Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi Bocorkan Perombakan Menteri Kabinet

Begitu pula ketika kamu memberi utang kepada orang. Meski memiliki niat untuk membantu, namun kamu harus lebih bijak dalam memberikan pinjaman.

Caranya, kamu bisa memberikan pinjaman dengan catatan kondisi keuangan kamu tercukupi dan tidak mengganggu anggaran kebutuhan pokok dan dana darurat kamu.

6. Mulai Berinvestasi

Investasi Pixabay

Investasi merupakan suatu kegiatan menanamkan modal secara langsung maupun tak langsung dengan harapan pemilik modal akan mendapatkan hasil dari penanaman modal tersebut di waktu yang akan datang.

Investasi sangat disarankan bagi kamu yang ingin mandiri finansial di masa yang akan datang. Dengan adanya ancaman resesi belakangan ini, investasi dapat menjadi solusi jitu bagi kamu dalam menghadapi segala ancaman resesi yang akan datang.

Kamu bisa menggunakan bebarapa instrumen investasi yang ada seperti investasi saham, deposito, reksadana, obligasi, aset properti, hingga investasi emas dan logam mulia.***

 

 

Editor: Yuan Ifdhal Khoir

Tags

Terkini

Terpopuler