Contoh Kultum Singkat Ramadhan dengan Tema Penyebab Hilangnya Pahala Puasa

- 18 Maret 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi Kultum Ramadhan/Freepik
Ilustrasi Kultum Ramadhan/Freepik /

CERDIK INDONESIA - Berikut contoh naskah singkat kultum yang bisa disajikan saat bulan Ramadhan nanti.

Materi dalam kultum Ramadhan ini sangat penting diberikan agar ibadah puasa yang dilakukan tidak sia-sia.

Dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, berikut ini contoh naskah singkat kultum Ramadhan yang pernah disampaikan juga oleh Buya Yahya, dengan sedikit perubahan.

Naskah singkat kultum Ramadhan ini akan membahas tentang penyebab hilangnya pahala puasa.

Baca Juga: Materi Kultum Ramadhan 2024 Hari ini Singkat dan Padat: Agar Bisa Mentadabburi Al Quran

Penyebab Hilanganya Pahala Puasa

Yang kami cintai, yang kami muliakan para perindu ridho Allah. Para pecinta Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Ada hal yang tidak membatalkan puasa, tetapi bisa menjadi sebab hilangnya pahala puasa yang dilakukan.

Sehingga seorang hamba yang berpuasa itu tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga.

Hukum puasa sudah jelas kita ketahui, dan itu adalah puasa dhohir. Namun ada juga puasa batin, yang maknanya menjaga sesuatu, dari hal yang menjadikan hilangnya pahala.

Pahala ini adalah hanya Allah yang mengetahuinya. Tidak terlihat. Bisa jadi pahala ini terhapus, karena perilaku atau perbuatan yang tidak kita sadari.

Hendaknya puasa itu bisa menjadi benteng, bisa menjadi tameng agar kita tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan, dosa, dan neraka.

Maka saat berpuasa hendaknya kita bisa menghindari dari kalimat-kalimat yang kotor, jorok, membangkitkan syahwat. Hindari juga kalimat yang bisa menjadi sebab pertikaian

Saat berpuasa hendaknya kita juga bisa menjaga lisan, menjaga kalimat-kalimat yang keluar dari lisan kita.

Memang puasa yang dilakukan tetap sah, karena tidak makan minum, atau melakukan hal-hal yang jadi sebab batalnya puasa.

Namun lisannya tetap menggunjing, mencaci orang, merendahkan orang lain, keluar kalimat-kalimat yang kotor. Hal inilah yang menjadikan terhapusnya pahala puasa.

Bahkan pentingnya kita menjaga lisan kita untuk tidak mengutuk, disaat kita dizalimi sekali pun.

Jangan balas dengan caci maki. Maknanya apa? kita harus menjaga lisan dalam kondisi apapun.

Khawatir kita terpancing dengan emosi, yang seharusnya kesalahannya hanya pada orang lain. Karena terbawa emosi, kita ikut mencaci dia sehingga hilang pahala puasa kita.

Alangkah banyaknya orang berpuasa, tidak ia dapatkan kecuali hanya lapar dan dahaga.

Dan alangkah banyaknya orang yang bangun di tengah malam yang ia dapatkan hanya rasa lelah begadang.

Karena ia melakukan itu semua dibarengi dengan melakukan kemaksiatan yang menghabiskan pahalanya.

Maka dari itu, hendaknya saat berpuasa kita juga bisa menghindari dari hal-hal yang menjadikan Allah murka.

Kita latih di bulan Ramadhan ini, sehingga di luar bulan Ramadhan kita masih bisa mengontrol emosi kita, tidak mudah terpengaruh dan berikan reaksi yang negatif.

Termasuk berkata bohong. Karena ini juga menghabiskan pahala. Jika kita puasa akan sia-sia puasa kita.

Dan di zaman ini lisan ada dua yaitu lisan yang berucap dan pena. Maka jaga juga apa yang akan kita ketik di komentar-komentar sosial media, agar tidak terhapus pahala puasa kita.

Semoga Allah mudahkan kita untuk untuk meninggalkan segala hal yang menjadikan sebab pahala ibadah kita terhapus.***

Editor: Raqsan Jani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x