Solusi Jabar Tekan Angka Perceraian, Program 21-25 Keren

- 12 September 2020, 19:28 WIB
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PW Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jabar di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Sabtu (12/9/20).
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PW Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jabar di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Sabtu (12/9/20). /Foto: Yogi P/Humas Jabar/

“Sehingga penting bagi kita semua untuk mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat soal pernikahan di usia matang 21-25,” kata Atalia.

Ia menambahkan, sinergitas bersama komunitas termasuk Fatayat NU Jabar untuk menyosialisasikan 21-25 Keren juga bisa bantu menekan kasus perceraian di Jabar.

“Jadi, saya kira program ini patut sama-sama kita dorong di masyarakat, supaya kasus-kasus tersebut tidak muncul lagi seperti saat ini,” kata Atalia.

 

Diperkuat konseling pranikah kolaborasi TP PKK dan Fatayat NU

 

Adapun menurutnya, salah satu indikator terkait dengan banyaknya kasus perceraian di Jabar itu adalah faktor ekonomi, termasuk juga percekcokan rumah tangga yang semuanya dipicu oleh pernikahan dini sehingga mereka belum matang baik secara fisik maupun mental.

Sementara TP PKK Jabar, lanjut Atalia, juga berkolaborasi bersama Fatayat NU Jabar dalam konseling pranikah yang juga bertujuan menekan kasus perceraian yang ada di Jabar.

“Program (konseling pranikah) ini penting sekali untuk persiapan para calon orang tua, kemudian mereka bisa siap secara fisik maupun mental, jadi ini harus kita kuatkan bersama-sama,” tutur Atalia.

 

Halaman:

Editor: Safutra Rantona


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x