Kenang Tsunami Aceh: Apa Penyebab Tsunami Bisa Terjadi? Simak Penjelasannya!

- 26 Desember 2022, 11:37 WIB
Tsunami ilustrasi
Tsunami ilustrasi /pixabay/Schaferle

CERDIK INDONESIA - Tepat hari ini 18 tahun silam, tragedi tsunami Aceh menggemparkan Indonesia bahkan seluruh dunia.

Tsunami Aceh tahun 2004 silam ini merupakan salah satu peristiwa tsunami terdahsyat yang tercatta sepanjang sejarah.  

Gempa yang dikuti gelombang tsunami maha dahsyat ini menghantam dataran Aceh pada Ahad, 26 Desember 2004.

Tsunami sendiri merupakan sebuah gelombang transien, yaitu gelombang yang sangat cepat dan singkat, yang terjadi akibat adanya aktivitas tektonik di dasar laut.

Tingkat kedalaman laut tempat terjadinya aktivitas tektonik ini sangat memengaruhi seberapa besar gelombang tsunami yang diakibatkan. Hal ini karena kecepatan gelombangnya akan berkurang seiring berkurangnya kedalaman laut.

Baca Juga: Tsunami Aceh 18 Tahun Lalu: Detik-Detik Terjadinya Gempa dan Tsunami yang Sapu Dataran Aceh Tahun 2004 Silam

Berikut penjelasan mengapa tsunami bisa terjadi berdasarkan beberapa faktor yang memengaruhinya:

Gempa Bumi

Gempa merupakan pergerakan lempengan bumi. Pergerakan antarlempeng ini menyebabkan lempengan-lempengan ini saling bertubrukan. Tubrukan ini kemudian dapat menciptakan pergerakan di dasar laut dan mengganggu keseimbangan air laut diatasnya.

Magnitudo juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi timbulnya tsunami. Besaran magnitudo tertentu dapat menjadi acuan besaran kekuatan gempa yang akhirnya akan menyebabkan tsunami.

Magnitudo di bawah 6,5: Gempa dengan besaran magnitudo ini sangat kecil kemungkinannya untuk memicu tsunami.

Magnitudo antara 5,6 - 7,5: Gempa dengan besaran magnitudo ini jarang memicu tsunami yang menimbulkan kerusakan yang parah ataupun korban jiwa. Jika ada, kemungkinannya adalah akibat efek lanjutannya seperti tanah longsor di pegununangan atau bawah laut.

Magnitudo 7,9 – 7,8: Gempa dengan besaran magnitudo ini berpotensi memicu tsunami dan dapat merusak lingkungan sekitar yang berdekatan dengan pusat gempa.

Magnitudo di ata 7,9: Dapat menimbulkan kerusakan yang parah bagi lingkungan bahkan dalam cakupan wilayah yang luas. Perubahan permukaan laut akan terlihat signifikan dan berpotensi terjadinya gempa susulan.

Baca Juga: Pasca Natal, Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Meningkat Drastis

Letusan Gunung Api Bawah Laut

Terjadinya pergeseran lempeng bawah laut tidak hanya berdampak pada aktivitas tektonik, namun juga memengaruhi aktivitas vulkanik.

Aktivitas vulkanik yang terjadi dapat memicu naiknya air laut yang kemudian memicu terjadinya tsunami.

Tragedi tsunami yang terjadi akibat letusan gunung api bawah laut adalah gelombang tsunami yang terjadi di pulau Tongatapu, Tonga, pada awal tahun 2022 lalu.

Longsor Bawah Laut

Peristiwa tsunami akibat longsor bawah laut ini disebut tsunamic submarine. Longsor bawah laut terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudra dengan benua sehingga memicu terjadinya longsor di bawah laut.

Peristiwa tsunami yang diakibatkan oleh longsor bawah laut ini contohnya seperti yan perna terjadi tahun 1992 silam, yaitu tsunami di Flores.

Itulah beberapa penyebab terjadinya tsunami yang sering terjadi***

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah