Jangan Anggap Remeh, Berikut 8 Jenis Depresi yang Sering Dialami dan Cara Mengatasinya

- 26 Juni 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi depresi.
Ilustrasi depresi. /Pixabay/vdnhieu

CERDIK INDONESIA- Jangan anggap remeh kesehatan mental seseorang, berikut ulasan gangguan mental yang umum terjadi.

Kesehatan mental sangat penting karena memiliki dampak yang besar terhadap perilaku dan kepribadian seseorang.

Penyakit psikologi yang ditandai dengan gangguan kesehatan mental adalah masalah serius di Indonesia.

Berikut jenis depresi dan cara mengatasinya:

 

Baca Juga: Link Nonton Gratis Serial Moon Knight Season 1 Episode 1-6 Sub Indo, Bukan lk21 dan Telegram

1. Gangguan Psikotik

 

Orang dengan depresi psikotik menderita depresi berat bersama dengan gejala psikotik, seperti berikut.

Halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada).

Delusi (kepercayaan yang salah).

Paranoia (salah percaya bahwa orang lain mencoba menyakiti Anda).

Kombinasi terapi bicara, antidepresan, dan obat antipsikotik dapat menjadi obat gangguan ini.

2. Gangguan Depresi Mayor

Anda mungkin menderita Gangguan Depresi Besar atau yang paling umum, seperti:

- Insomnia atau tidur berlebihan. 

- Perasaan putus asa atau pesimisme.

- Perasaan bersalah, malu, atau tidak berharga.

- Perasaan mudah tersinggung atau gelisah.

- Makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan.

- Kehilangan minat pada aktivitas yang dulunya dinikmati.

 

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Terbaru 'Left and Right' - Charlie Puth feat. Jung Kook of BTS, Lagu Viral

- Perasaan hampa dan sedih yang terus-menerus.

Dalam hal ini, Anda merasakan lima atau lebih dari gejala di atas selama periode waktu yang terus-menerus setidaknya dua minggu.

Jenis depresi ini dapat diobati dengan kombinasi psikoterapi atau obat-obatan seperti Antidepresan.

 

3. Nyeri/Cedera/Terkait Penyakit

Orang yang menderita penyakit kronis atau penyakit yang melemahkan akibat tekanan emosional dan fisik.

Terapi bicara dan pengobatan bisa sangat membantu dalam mengobati depresi terkait penyakit.

4. Depresi Peripartum (Pasca melahirkan)

Hal ini dialami selama beberapa minggu dan bulan setelah melahirkan, namun tidak tergolong sebagai baby blues

Hampir 10-15% wanita mengalami depresi pascapersalinan dan dapat diobati dengan dukungan konseling dan psikoterapi.

5. Depresi situasional

Ini disebabkan ketika Anda mengalami kesulitan menghadapi peristiwa yang tiba-tiba dan membuat stres dalam hidup Anda.

 

Baca Juga: NONTON GRATIS dan DOWNLOAD Film Hustle 2022 Sub Indo, Bukan Telegram dan LK21

Masalah yang dihadapi seperti perceraian, kehilangan pekerjaan atau orang yang dicintai, dan sebagainya.

Psikolog mungkin menyebut ini sebagai sindrom Respons Stres dan bisa diatasi melalui konseling dan psikoterapi.

6. Gangguan Afektif Musiman

Ini terjadi berdasarkan musim, biasanyaa kurang sinar matahari dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan lekas marah dan orang merasa biru pada awal musim dingin atau monsun.

Ini dapat diobati dengan antidepresan atau terapi cahaya yang mengharuskan Anda duduk di depan lightbox khusus yang terang selama sekitar 15-30 menit setiap hari.

7. Gangguan Mood Akibat Zat (SIMD)

SIMD disebabkan karena penyalahgunaan zat dan obat-obatan yang mempengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan manik atau depresi kronis.

Rehabilitasi, pengobatan, dan terapi bicara dapat membantu penyembuhan SIMD.

8. Trauma-based atau Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

 

Baca Juga: Link Streaming dan Download Drakor Terbaru Alchemy of Souls Season 1 Eps 1-20 Sub Indo, Bukan Telegram

PTSD adalah gangguan mental ketika orang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti penyerangan seksual, peperangan, kecelakaan, atau situasi yang mengancam jiwa lainnya.***

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah