Network
Jika dokter mencurigai afasia, pasien biasanya dirujuk ke ahli patologi wicara-bahasa, yang melakukan pemeriksaan komprehensif terhadap kemampuan komunikasi orang tersebut. Kemampuan seseorang untuk berbicara, mengungkapkan ide, berkomunikasi secara sosial, memahami bahasa, dan membaca dan menulis semuanya dinilai secara rinci.
Bagaimana pengobatan aphasia?
Setelah cedera otak, perubahan luar biasa terjadi di otak, yang membantunya pulih. Akibatnya, orang dengan afasia sering melihat peningkatan dramatis dalam kemampuan bahasa dan komunikasi mereka dalam beberapa bulan pertama, bahkan tanpa pengobatan.
Tetapi dalam banyak kasus, beberapa aphasia tetap ada setelah periode pemulihan awal ini. Dalam kasus ini, terapi wicara-bahasa digunakan untuk membantu pasien mendapatkan kembali kemampuan mereka untuk berkomunikasi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kemampuan bahasa dan komunikasi dapat terus meningkat selama bertahun-tahun dan terkadang disertai dengan aktivitas baru di jaringan otak di dekat area yang rusak.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah perbaikan termasuk penyebab cedera otak, area otak yang rusak dan luasnya, serta usia dan kesehatan individu.
Terapi aphasia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang berkomunikasi dengan membantunya menggunakan kemampuan bahasa yang tersisa, mengembalikan kemampuan bahasa sebanyak mungkin, dan mempelajari cara berkomunikasi lainnya, seperti gerak tubuh, gambar, atau penggunaan perangkat elektronik.
Terapi individu berfokus pada kebutuhan spesifik orang tersebut, sementara terapi kelompok menawarkan kesempatan untuk menggunakan keterampilan komunikasi baru dalam pengaturan kelompok kecil.
Teknologi terbaru telah menyediakan alat baru untuk orang dengan aphasia. Ahli patologi wicara "Virtual" memberi pasien fleksibilitas dan kemudahan mendapatkan terapi di rumah mereka melalui komputer.
Penggunaan aplikasi penghasil ucapan di perangkat seluler seperti tablet juga dapat memberikan cara alternatif untuk berkomunikasi bagi orang-orang yang kesulitan menggunakan bahasa lisan.
Semakin, pasien dengan aphasia berpartisipasi dalam kegiatan, seperti klub buku, kelompok teknologi, dan klub seni dan drama.
