Cikapundung dan Masa Kejayaan Surat Kabar di Kota Bandung

- 9 Februari 2022, 14:20 WIB
Suasana Cikapundung Kota Bandung
Suasana Cikapundung Kota Bandung /Dok Humas Pemkot Bandung

Setidaknya, di tengah gempuran media online atau daring dan teknologi, potret tersebut masih dijumpai hari ini. Walau konon tak sepadat dulu, masih ada kesibukan sejak pukul empat dinihari di tempat ini.

Mamay, penjual kopi dan gorengan di kawasan ini mengenang keriuhan tersebut. Hampir 30 tahun, wanita yang tinggal di Jalan Pangarang ini berjualan di Cikapundung.

"Segini mah sepi banget atuh. Enggak sampai 10 kali lipatnya (dulu suasananya sangat ramai)," ungkap Mamay sembari melayani pembeli di lapaknya.

Sipenmaru atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru yang kini dikenal dengan SNMPTN atau SBMPTN adalah momentum yang tidak terlupakan buat Mamay. Saat itu, mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi negeri sudah mengantre sejak pukul 11 malam.

"Kalau sekarang sih enggak tahu itu diumuminnya di mana," ucap wanita yang sampai sekarang mengaku tak menggunakan gawai tersebut.

Baca Juga: Ayo Daftar KIP Agar Bisa Kuliah Gratis Plus Dapat Biaya Hidup, Berikut Syarat dan Cara Mendaftar, Yuk Simak

Kenangan yang diakui Mamay sudah punah ialah kehadiran surat kabar edisi sore. Dua puluh tahun lalu, suasana di Cikapundung bahkan masih ramai hingga sore hari. Agen koran biasanya akan mendapat kiriman koran sore dari beberapa media cetak yang mengeluarkannya.

Aktivitas di kawasan ini diakui Mamay sangat menguntungkan bagi usaha yang dijalankannya. Para loper koran, pemilik agen, hingga pembeli koran biasanya akan mampir dan jajan di lapak Mamay.

"Kalau sekarang sih jam tujuh pagi sudah bubar, sudah dirapikan kembali," ungkapnya.

Bersaing dengan Daring

Halaman:

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah