Gudel adalah istilah yang digunakan masyarakat jawa sebagai anak kerbau untuk melambangkan orang bodoh.
Dikutip dari lagudaerah.id, kalimat “mambu ketundhung gudèl” bermakna bahkan orang bodoh (minim pendidikan) mencari harta duniawi tersebut dengan penuh nafsu ego, tindakan korupsi, jual beli jabatan tujuannya untuk mencari kebahagiaan sesaat.
Orang bodoh tersebut seperti orang tua ompong yang sedang kebingungan (Pak empo lera-lere).
Meskipun berlimpah harta, namun bukan harta atau kebahagiaan abadi. Mereka kebingungan dan selalu gelisah karena dikuasai oleh keserakahannya sendiri.
Sopo ngguyu Ndhelikake berarti Siapa tertawa dia yg menyembunyikan.
Baca Juga: Lagu Daerah Gundul Pacul Asal Jawa Tengah: Lirik, Arti, dan Makna
Mengandung pesan bahwa siapa yang bijaksana, merekalah yang menemukan kebahagian abadi yang hakiki.
Mereka adalah orang orang yang tersenyum dalam menjalani setiap cerita hidup, walaupun berada hidup tengah-tengah dunia yang penuh keserakahan.
Sir (hati nurani/suara hati) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Maksudnya hati nurani yang kosong.
Untuk sampai kepada kebahagiaan abadi harus menghindari dari kecintaan kepada kekayaan duniawi, rendah hati, tidak meremehkan orang lain, serta selalu melatih kepekaan Sir / hati nuraninya.