Ahli Vulkanologi ITB Beberkan Penyebab Erupsi Gunung Semeru

- 5 Desember 2021, 12:27 WIB
Dampak letusan Gunung Semeru
Dampak letusan Gunung Semeru /Info Bencana dan Geosains

CERDIKINDONESIA - Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman menjelaskan penyebab erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu 4 Desember 2021.

Mirzam mengatakan, material aliran lahar yang terjadi di Gunung Semeru merupakan akumulasi dari letusan sebelumnya yang menutupi kawah gunung tersebut.

“Terkikisnya material abu vulkanik yang berada di tudung gunung tersebut membuat beban yang menutup Semeru hilang sehingga membuat gunung mengalami erupsi,” kata Mirzam dalam rilisnya.

Baca Juga: Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Umumkan Bromo Ditutup Total Pada 14/15 Maret

Menurut Mirzam, saat terjadi erupsi, warga cenderung tidak merasakan adanya gempa, akan tetapi tetap terekam oleh seismograf. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya material yang berada di dalam dapur magma.
Mirzam menjelaskan ada tiga hal yang menyebabkan sebuah gunung api meletus.

Pertama karena volume di dapur magmanya sudah penuh, kedua karena ada longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma, dan yang ketiga di atas dapur magma.

“Faktor yang ketiga ini sepertinya yang terjadi di Semeru, jadi ketika curah hujannya cukup tinggi, abu vulkanik yang menahan di puncaknya baik dari akumulasi letusan sebelumnya, terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban," beber dia.

"Sehingga meskipun isi dapur magmanya sedikit yang bisa dilihat dari aktivitas kegempaan yang sedikit (hanya bisa diditeksi oleh alat namun tidak dirasakan oleh orang yang tinggal di sekitarnya), Semeru tetap bisa erupsi,” jelasnya.

Dosen pada Kelompok Keahlian Petrologi, Vulkanologi, dan Geokimia, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) itu mengatakan, Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api aktif tipe A.

Halaman:

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x