Kenapa Harga Tes PCR di Indonesia Rp 270.000, Berikut Penjelasannya

- 10 November 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi alat tes PCR.
Ilustrasi alat tes PCR. /Pixabay.com/analogicus

Kebijakan dan penetapan tarif pemeriksaan PCR adalah kewenangan dari Kementerian Kesehatan.

Sampai saat ini dengan harga Reagen sebesar Rp 90.000 maka harga tarif layanan PCR di Bio Farma sendiri menjadi sekitar Rp 275.000 namun struktur harga ini bisa berbeda-beda tergantung pada masing-masing laboratorium, karena ada beberapa komponen lainnya yang dapat mempengaruhi harga tsb seperti RNA kit ekstraksi, Bahan Material Habis Pakai (BMHP), Alat Pelindung Diri (APD), biaya operasional maupun layanan dari masing-masing laboratorium.

“Grup Holding BUMN Farmasi pun selalu mengikuti arahan dan mendukung upaya pemerintah dengan segera menetapkan harga layanan tes swab PCR sebesar Rp275.000 untuk pulau jawa dan Rp300.000 di luar pulau Jawa”, ujar Honesti.

Intinya Holding BUMN Farmasi, sangat mendukung kebijakan pemerintah, dalam penetapan harga PCR dan kami akan selalu berkomitmen untuk mendukung program pemerintah,sehingga masyarakat bisa mendapatkan pengetesan yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Bio Farma sendiri sudah melakukan inovasi dengan membuat Reagen kit PCR secara mandiri sejak bulan Agustus 2020 yang lalu.

Dengan beberapa upaya efisiensi dan peningkatan kapasitas produksi, melalui optimalisasi fasilitas produksi eks flu burung, dari kapasitas awal sebanyak 1,2 juta tes (satuan dari reagan) per bulan, menjadi 2 juta tes per bulan pada Agustus 2021.

Peningkatan kapasitas ini merupakan salah satu faktor utama yang dapat menurunkan harga reagen Bio Farma dari harga Rp 250.000 menjadi Rp 113.636.

Tidak berhenti sampai disitu, upaya optimalisasi fasilitas produksi terus Bio Farma lakukan. Hasil optimalisasi ini, dapat meningkat hingga mencapai 5 juta test per bulan pada Oktober 2021 lalu.

Hal ini tentu saja kembali dapat mempengaruhi harga reagen Bio Farma dari Rp 113.636 pada bulan Agustus 2021, menjadi Rp 90.000 pada Oktober 2021, diiringi dengan harapan bahwa permintaan juga akan meningkat.

"Harapannya dengan meningkatnya permintaan, kita bisa meningkatkan kapasitas produksi dan upaya-upaya efisiensi yang dapat dilakukan di masa yang akan datang", tutur Honesti.

Halaman:

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah