Karena itu, Mikihiro menilai, bahasa Sunda punya potensi yang tinggi untuk mendunia jika tetap ada upaya pengajaran.
“Ini kesempatan baik untuk bahasa Sunda, orang Sunda wajib percaya diri dan bangga menggunakan bahasa Sunda,” ujarnya.
Identitas Orang Sunda
Hasil penelitian Prof. Mikihiro Moriyama, ada keunikan yang ditemukan dari bahasa Sunda. Bahasa Sunda tidak bisa dipisahkan dengan budayanya.
Hal ini menjadi ciri khas dari orang Sunda dibandingkan dengan etnis lain di Indonesia.
Jika masyarakat Bali identik dengan adat istiadatnya, masyarakat lain identik dengan tradisinya, maka masyarakat Sunda sangat identik dengan bahasanya.
“Kalau orang Sunda hilang bahasanya, mungkin jati diri sebagai orang Sunda juga bisa hilang,” kata Prof. Mikihiro.
Hal ini terlihat dari upaya pengajaran bahasa Sunda yang relatif lebih banyak. Setidaknya ada 2.200 buku pengajaran bahasa Sunda yang dipublikasikan pada abad ke-20.
Penerbit besar Balai Pustaka pada medio 1920-an ke atas lebih banyak menerbitkan seri buku pengajaran bahasa Sunda ketimbang bahasa daerah lainnya di Indonesia.
Tidak hanya Balai Pustaka, buku pengajaran bahasa Sunda juga diterbitkan secara berseri oleh penerbit di Groningen, Belanda, dan Batavia, masih pada pertengaha 1920-an.