Network
CERDIKINDONESIA - Tahun 2021, Pemerintah kembali menyalurkan Program bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Penghentian BLT BPJS Ketenagakerjaan tersebut disebabkan karena program ini tidak dimasukan ke dalam APBN 2021.
Selain membuat kepastian kepada karyawan terhadap kelanjutan BLTBPJS Ketenagakerjaan, hal ini sekaligus menimbulkan kekecewaan.
Baca Juga: Cek Ke Kantor Pos Sekarang! Total Dana Bansos KIS Rp1,2 Juta Sudah Bisa Diambil
Pasalnya, penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan termin kedua belum semua tersalurkan sesuai harapan.
Target yang akan mendapatkan bantuan tersebut pada termin kedua sebanyak 12,4 Juta karyawan. Sementara pada penyaluran bantuan termin kedua bulan November-Desember 2020 disalurkan kepada 12.244.169 orang.
"Sementara, memang di APBN 2021 BSU tidak dialokasikan. Nanti dilihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya, " ujar Menaker Ida Fauziyah pada Sabtu, 30 Januari 2021 sebagaimana dikutip CERDIKINDONESIA dari ANTARA.
Namun, menurut Menaker Ida, pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk membantu para pekerja di luar pemberian subsidi upah atau BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Kemnaker, lanjutnya, sebagai salah satu Kementerian yang memiliki peran sentral dalam mempersiapkan SDM unggul misalnya selalu berusaha untuk menjalin sinergi dan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) .
