Simulasi Vaksinasi COVID-19, Mempersiapkan Standar Operasional Prosedur dan Tata Pelaksanaannya

18 November 2020, 17:31 WIB
Peserta simulasi pemberian vaksin covid-19 duduk dalam jarak aman /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj/

CerdikIndonesia – Indonesia mulai memasuki tahapan simulasi imunisai vaksin COVID-19 di Puskesmas Tanah Sereal “Harapan Keluarga”, Kota Bogor.

Simulasi ini ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi yang tiba di lokasi sekitar pukul 08.21 WIB dengan didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Simulasi vaksinasi COVID-19 dilakukan untuk mempersiapkan standar operasional prosedur dan tata pelaksanaannya di Puskemas.

“Kita siapkan diri dan terus menerus berlatih sehingga kalau vaksin itu sudah ada, ya kita tinggal melaksanakannya. Dalam Bahasa Jawa istilahnya supaya tidak kagok, tidak gagap”, kata Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto.

Baca Juga: Dena Rachman Tak Sendirian, 6 Public Figure Indonesia ini Juga Seorang Transgender

Pengujian ini melibatkan beberapa kalangan masyarakat yang berasal dari profesi pedagang, pegawai pemerintah, pengemudi ojek daring, dan ibu rumah tangga.

Lokasi pelaksanaan dipersiapkan sedemikian rupa untuk menciptakan kondisi social distancing yang mumpuni dan aman baik bagi peserta simulasi maupun tenaga medis yang bertugas.

Dilansir dari ANTARA, simulasi dimulai dengan pengecekan identitas dan kondisi kesehatan peserta sebagai bentuk antisipasi jika peserta memiliki penyakit peserta (komorbid) sebelum akhirnya diberikan vaksin COVID-19.

Vaksin COVID-19 asal China, Sinovac, Sinopharm, dan CanSino rencananya akan diproduksi secara masal di Indonesia oleh BUMN PT. Bio Farma.

Baca Juga: Menarik! Twitter Luncurkan Fleets, Fitur Baru Mirip Insta Story

Pemerintah Indonesia diketahui sudah menandatangani kesepakatan pengadaan 143 juta dosis konsentrat Vaksin dengan pembagian: Sinovac sebesar 65 juta, Sinopharm sebesar 15 juta, dan CanSino sebesar 20 juta konsentrat.

Selain Bio Farma, PT. Kimia Farma juga akan bertanggung jawab pada produksi vaksin COVID-19 hasil kerja sama Indonesia dengan perusahaan teknologi G-24 asal Uni Emirat Arab (UAE) sebanyak 10 juta dosis.

Dari dalam negeru, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman juga tengah berupaya mengembangkan Vaksin COVID-19 Merah Putih.

Akan tetapi, hingga saat ini Pemerintah belum memutuskan merek vaksin mana yang akan diberikan secara massal kepada masyarakat karena hingga saat ini dinamika pengujian vaksin COVID-19 masih terus berlangsung.

Pada simulasi vaksinasi di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan bahwa simulasi tersebut menjadi sorotan dunia karena Indonesia dianggap sebagai negara pertama yang mempersiapkan diri dengan simulasi vaksinasi COVID-19. ***

Editor: Arjuna

Sumber: ANTARA

Terkini

Terpopuler