Generasi Zaman Sekarang Baru Dewasa di Usia 24 Tahun, Kenapa Ya?

- 14 November 2020, 10:44 WIB
/

CerdikIndonesia - Seperti yang dilansir dari Vice pada Sabtu (14/11/2020), Di  Indonesia, lelaki atau perempuan dianggap dewasa setelah menginjak usia 17 tahun.

 

Baca Juga: Ki Do Hoon Tampil Di MV Milik Rossa Yang Berjudul “ Masih “

 


Karena saat menginjak usia 17 tahun, kita akhirnya memiliki hak-hak seperti layaknya orang dewasa seperti punya KTP dan memberikan suara pada pemilu. Akan tetapi menurut sebuah penelitian psikologi terbaru, manusia sebetulnya belum bisa dianggap dewasa meski sudah 18 tahun.

 


 Baca Juga: Peringkat Reputasi Merek untuk Boy Group di Korea Selatan, Siapa Aja Sih?

 


Jerawat mungkin tak lagi menghiasi wajah dan tanda-tanda akil balik sudah nongol semua, tapi kita baru benar-benar secara mental disebut dewasa sesudah menginjak usia 24 tahun.

 

Baca Juga: ITZY Akhirnya Resmi Bergabung Dengan ZEPETO!


Penelitian yang berjudul “Age of Adolescence” itu dikeluarkan oleh the medical journal Lancet Child and Adolescent Health. Di dalamnya, tercantum pendapat sekelompok psikolog yang mengatakan masa-masa remaja kini lebih panjang karena terjadi pergeseran tuntutan sosial dan perubahan kondisi ekonomi.

 

Baca Juga: BTS Akan Hadir di Acara “ Disney Holiday Singalong “, Simak Yuk!

 

Makin sedikit muda-mudi berusia awal usia 20an yang ikut melakoni syarat-syarat tradisional menjadi dewasa, seperti mencicil KPR, menikah, punya pekerjaan tetap dan punya anak.

 

Baca Juga: Najwa Shihab yang Akan Dinikahkan Habib Rizieq Sudah Tunangan Dengan Sayid Irfan Alaydrus

 

Para penulis dari penelitian ini juga menyalahkan tingginya paparan terhadap media pada anak muda dari demografi Generasi Z. Peneliti berpendapat, “kekuatan sosial yang tak pernah ada sebelumnya, termasuk media pemasaran dan digital, memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan dan kewarasan manusia selama beberapa tahun terakhir.”



Baca Juga: RUU Minol, PGI: Sedikit-Sedikit Dilarang, Kapan Kita Mau Dewasa

 

New York Times pernah mengidentifikasi generasi millenials sebagai radioal pembenci kapitalisme. Sementara Pew Research secara gamblang mengatakan makin maraknya fenomena laki-laki dewasa yang masih tinggal seatap bersama dengan orang tua.

 

Baca Juga: Habib Rizieq Jadi Target Operasi Intelejen, Fadli Zon Ungkap Kisah Berliku Kepulangan Habib Rizieq

 


Kesimpulan dari penelitian “Age of Adolescence” berpendapat bahwa sekarang kita memiliki batasan umur dewasa yang baru, “penting dalam pembentukan kerangka hukum, kebijakan sosial dan sistem pelayanan masyarakat.”


Bagaimana Menurut Kamu? 
***

Editor: Arjuna

Sumber: VICE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah