Network
CerdikIndonesia - Pada Selasa 20 Oktober 2020, Paus Fransiskus untuk pertama kalinya memakai masker dalam acara publik, bersama pemimpin agama lainnya dalam menghadiri pelayanan doa untuk perdamaian di seluruh dunia.
Paus memakai masker putih selama kebaktian di Basilika Santa Maria. Sedangkan sebelumnya, ia hanya mengenakan masker di dalam mobil ke audiensi mingguan di Vatikan.
Baca Juga: PENTAGON Mendapat Kemenangan Pertama Dengan ‘Daisy’
Paus Fransiskus (83) mendapatkan kritik sebelumnya, melalui media sosial, dikarenakan ia tidak menggunakan masker diacara-acara publik yang berhubungan dekat dengan para pengunjung.
Fransiskus bersama para pemimpin Kristen lainnya di basilika mengikuti kebaktian, termasuk Patriark Bartholomew, pemimpin spiritual Kristen Ortodoks.
Selain itu, bersamaan denga acara tersebut adapun para penganut Yahudi berdoa di sinagoga kota dan para pemimpin Buddha, Sikh, Hindu, dan Muslim juga berdoa untuk perdamaian di lokasi lain di Roma.
Baca Juga: Kunjungan PM Jepang Membawa Angin Segar Bagi Indonesia
Dalam acara tersebut, Paus hanya melepas maskernya saat membaca pidato dan memakai kembali setelah berbicara. Hal ini serupa dengan yang dilakukan para pemimpin lain ketika mereka berbicara.
Para pemimpin agama Kristen dan non-Kristen membacakan pidato, di alun-alun Campidoglio yang dirancang oleh Michelangelo. Mereka membawakan pidato berupa pesan kepada politisi.
"Perdamaian adalah prioritas semua politik," ucap Paus.
"Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari mereka yang gagal untuk mencari perdamaian, atau yang mengobarkan ketegangan dan konflik. Dia akan memanggil mereka untuk mempertanggungjawabkan semua hari, bulan, dan tahun perang yang dialami oleh bangsa-bangsa di dunia." lanjutnya.
Baca Juga: ‘Euphoria’ Kembali Dengan Dua Episode Spesial Pada 6 Desember, Sempat Tertunda Karena Pandemi
Paus Fransiskus mengatakan tidak ada yang bisa selamat sendiri itulah yang ditunjukan dalam masa pandemi ini.
