Penanaman mangrove dilakukan oleh sembilan kelompok tani penanam mangrove yang terdiri dari 860 orang dengan upah Rp100 ribu per orang per hari. Jika diestimasikan hingga target penanaman mangrove selesai, maka masing-masing orang akan mendapatkan sekitar Rp8,5 juta.
"Mudah-mudahan bisa mengembalikan ekonomi yang ada di daerah pesisir, mengembalikan daya beli masyarakat sehingga masyarakat tidak stagnan ekonominya," ujar Kang Uu.
Mangrove sendiri merupakan vegetasi endemik yang hidup antara transisi daerah laut dan daratan di kawasan pesisir. Keberadaan ekosistem atau hutan mangrove menjadi penting karena memberikan multifungsi secara ekologis maupun ekonomis.
Tanaman mangrove juga dapat diolah menjadi berbagai produk, mulai dari makanan hingga kerajinan tangan. Selain itu, mangrove juga bisa diolah menjadi insektisida dan desinfektan.
Secara umum, penanaman mangrove di Jabar dilakukan di wilayah BPDAS-HL Citarum-Ciliwung seluas 136 hektare dan BPDAS-HL Cimanuk-Citanduy seluas 500 hektare.