CerdikIndonesia - Pelaku pariwisata Karimunjawa bersyukur dengan dibukanya akses terbatas ke pulau tersebut. Ekonomi warga setempat mulai berdenyut, mulai dari pemilik kapal, pemilik penginapan, dan warung.
Seperti yang dialami oleh pemilik kapal wisata Irvan. Ia menyebut, pandemi Covid-19 bepengaruh besar bagi usahanya. Praktis, dalam delapan bulan ia tak mengantar pelancong.
Baca Juga: Dosen UNS Berikan Pendampingan Bagi Panti Asuhan Hadapi Pandemi
“Akhirnya ya jadi nelayan lagi, wong tidak ada wisata,” paparnya, Sabtu (17/10/2020).
Saat kondisi normal, ia mengaku bisa enam kali mengantar tamu. Tarif sewa kapalnya, sekitar Rp500 ribu pergi pulang. Dalam sekali antar, ia bisa membawa 10 orang wisatawan.
Namun, hal itu tak berlaku dalam kondisi pembatasan wisata seperti ini. Sekali berangkat, ia hanya bisa mengantar lima orang wisatawan.