CerdikIndonesia - Baju Tahanan serta Borgol untuk Aktivis KAMI
Syahganda Nainggolan mengenakan baju tahanan beserta borgol, hal ini dinilai sebagai penghinaan terhadap rakyat dan demokrasi.
Polisi semestinya dapat membedakan tersangka koruptor dengan aktivis yang memiliki pandangan berbeda.
Baca Juga: Ferdinand Mantan Politisi Demokrat Sebut Penangkapan Tokoh KAMI Sudah Tepat, Mengapa?
Dipertontonkan dengan tangan terbogol, Deklarator dan Komite Politik Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ), Gde Siriana Yusuf, meyakini bahwa masyarakat masih bisa melihat dengan jernih ketidakadilan yang terjadi.
“ Justru itu, kok aktivis yang memiliki pandangan yang berbeda disamakan dengan koruptor atau pembegal BLBI,” Jumat ( 16/10/2020 )
Baca Juga: Ini Langkah yang Pemerintah Lakukan Untuk Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi
Tuduhan hasutan yang di lemparkan polisi kepada Syaganda dan Jumhur tidak bisa dibenarkan begitu saja, tuturnya.
“ Apa pernah ditanya seluruh yang aksi karena dihasut Syahganda dan Jumhur?” tuturnya lagi.